Jakarta (ANTARA) - Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Piket menjajaki peluang investasi dan perdagangan melalui kunjungan kerja secara virtual ke para pemangku kepentingan di Provinsi Jawa Tengah, pada Selasa (9/3).

"Delegasi Uni Eropa mengadakan pertemuan perdagangan dan investasi ke Semarang (Jawa Tengah) secara virtual untuk mendiskusikan peluang perdagangan dan investasi antara kedua belah pihak," ujar Vincent Piket dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan Uni Eropa sangat mendukung Indonesia dalam upaya meningkatkan perdagangan dan investasi, khususnya di Jawa Tengah.

"Provinsi ini memiliki potensi yang belum tergali untuk perdagangan dan investasi yang lebih besar dengan Eropa," kata Dubes Piket.

Ia mengatakan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Indonesia dan Uni Eropa (IEU-CEPA) yang tengah dirundingkan, akan meningkatkan perdagangan dan investasi, berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja dan pembangunan ekonomi di Indonesia.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah melakukan sejumlah langkah untuk memfasilitasi perizinan investasi dan mempercepat kesiapan infrastruktur di provinsi tersebut, ujar Piket.

Pertemuan tersebut, kata Piket, juga untuk meningkatkan pemahaman mengenai manfaat yang bisa didapatkan dari kesepakatan kerja sama menyeluruh Indonesia-Uni Eropa (Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement/IEU-CEPA).

"Kita bertemu secara virtual untuk semakin meningkatkan hubungan dengan Jawa Tengah. Kita berharap para pelaku bisnis di Jawa Tengah dapat memanfaatkan adanya Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) setelah berhasil dirampungkan," kata Piket.

Selama lebih dari 30 tahun, ujar dia, Uni Eropa telah bermitra dengan Indonesia untuk melaksanakan prioritas bersama, termasuk perdagangan dan investasi.

"Tahun lalu, Uni Eropa meluncurkan program lima tahun yaitu ARISE+ Indonesia Trade Support Facility senilai 15 juta euro. Program ini memberikan dukungan teknis kepada pemerintah Indonesia dan perusahaan-perusahaan untuk meningkatkan kapasitas ekspornya dan memenuhi aturan dan standar perdagangan internasional," kata Dubes Piket.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengapresiasi diskusi panel tentang manfaat CEPA.

Pernyataan Gubernur Ganjar disampaikan oleh Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Tengah, Ratna Kawuri.

"Diskusi ini sangat bermanfaat dalam rangka membangun jejaring bisnis yang sangat erat antara pengusaha baik dari Indonesia maupun Jawa Tengah dan Uni Eropa," kata dia.

Selain itu, ia mengatakan diskusi tersebut juga sebagai sarana untuk bertukar informasi dan manfaat dari Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA).

"Saya sangat mengharapkan semua pihak untuk dapat mengetahui dan memahami apa itu perjanjian CEPA sehingga ke depannya dapat mengambil manfaat dari perjanjian itu apabila sudah diselesaikan," ujar Gubernur Pranowo.

Dalam kunjungan kerja virtual tersebut, Delegasi Uni Eropa bekerja sama dengan Pemda Jawa Tengah dan KADIN Jawa Tengah menyelenggarakan diskusi panel tentang manfaat CEPA. Panel menghadirkan Marika Jakas, Kepala Bagian Perdagangan dan Ekonomi, Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia; Ni Made Ayu Marthini, Direktur Bilateral/Negosiasi, Kementerian Perdagangan; Wahyuni Bahar, Ketua Komite Tetap Lembaga Multilateral dan Perjanjian Perdagangan Bebas, KADIN Indonesia; dan Wichard von Harrach, Wakil Ketua Kamar Dagang Eropa di Indonesia (EuroCham).

Pada kesempatan ini juga digelar sesi yang membahas potensi ekspor ke negara-negara Eropa, dipaparkan oleh Dr Prasetyo Ariwibowo, Pjs Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah; Galih Saksono, Presiden Direktur, Batang Integrated Industrial Park, Kukrit Suryo Wicaksono, Ketua KADIN Jawa Tengah.

Diskusi tersebut mengetengahkan besarnya potensi investasi di Jawa Tengah, khususnya di kawasan industri. Permintaan terhadap manufaktur, pertanian, furnitur, dan produk lain di Uni Eropa diperkirakan akan meningkat dalam beberapa tahun ke depan didorong oleh pemulihan pasca pandemi. Dengan basis pelanggan yang besar dan berdaya beli tinggi, Uni Eropa merupakan pilihan yang menarik bagi Jawa Tengah untuk memperluas dan mendiversifikasi pasar ekspornya.

Acara diakhiri dengan sesi paparan tentang kisah sukses perusahaan domestik dalam melakukan ekspor ke Uni Eropa dan potensi manfaat CEPA bagi industri berorientasi ekspor di Jawa Tengah yang diisi oleh CK Song, CEO of KMK Group (PT Selalu Cinta Indonesia, Salatiga).

Uni Eropa terus meningkatkan hubungan kerja sama dengan pemerintah Indonesia. Sebelumnya kunjungan kerja ke Maluku telah berlangsung akhir 2020 dan setelah Jawa Tengah, Delegasi Uni Eropa akan mengunjungi pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan Kalimantan Timur.


Baca juga: Ada 200 pengusaha Shandong bidik investasi di Jateng
Baca juga: Realisasi investasi melesat naik, Jateng jadi kiblat baru investasi tekstil
Baca juga: IEU-CEPA dapat bantu pemulihan ekonomi dan sosial pasca-COVID-19