BPJN Jambi bangun tujuh jembatan tingkatkan akses logistik nasional
9 Maret 2021 18:49 WIB
Kepala Seksi Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur Jalan BPJN Jambi Aan Marandius Umbar di Kantor BPJN Jambi, Selasa (9/3/2021). BPJN Jambi di tahun 2021 ini membangun tujuh unit jembatan untuk meningkatkan akses logistik nasional. (Antara/Muhamad Hanapi)
Jambi (ANTARA) - Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Jambi akan membangun tujuh jembatan yang tersebar di empat kabupaten pada 2021 untuk meningkatkan akses logistik nasional di Provinsi Jambi.
"Pembangunan jembatan tersebut ada yang berupa penggantian jembatan dan ada juga yang berupa duplikasi jembatan," kata Kepala Seksi Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur Jalan BPJN Jambi Aan Marandius Umbar di Jambi, Selasa.
Tujuh unit jembatan tersebut berada di Kabupaten Sarolangun, Merangin, Batanghari dan Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Yakni Jembatan Sarolangun di Kabupaten Sarolangun, Jembatan Merangin, Jembatan Tantan, Jembatan Rasau dan Jembatan Tabir di Kabupaten Merangin. Selanjutnya penggantian Jembatan Peneradan di Kabupaten Batanghari dan Jembatan Parit Gompong di Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Baca juga: PUPR bangun jembatan bailey di titik amblas Bekasi
Saat ini Pembangunan jembatan tersebut dalam proses pengerjaan bangunan bawah jembatan, seperti di Kabupaten Sarolangun yang saat ini pembangunan jembatannya dalam proses pemancangan fondasi.
"Targetnya tahun 2021 pembangunan tujuh unit jembatan tersebut selesai dilaksanakan," kata Aan Marandius Umbar.
Alokasi anggaran untuk pembangunan tujuh unit jembatan tersebut yakni Rp156,25 miliar. Dengan rincian pembangunan Jembatan Sarolangun, Jembatan Sei Tabir, Tantan dan Jembatan Rasau Rp83 miliar. Pembangunan Jembatan Merangin Rp40,5 miliar.
Baca juga: BPJN Sulbar pastikan akses transportasi jalan trans Sulawesi lancar
Kemudian Penggantian Jembatan Peneradan Rp14,88 miliar dan Jembatan Parit Gompong Rp18 miliar.
Dijelaskan Aan Marandius pembangunan jembatan tersebut diharapkan dapat memperlancar dan meningkatkan akses logistik nasional serta sebagai antisipasi jika salah satu jembatan mengalami kerusakan. Sebab pembangunan tujuh unit jembatan tersebut merupakan duplikasi dan penggantian jembatan.
Usia sebagian jembatan yang berada di jalan nasional di daerah itu sudah cukup tua. Seperti Jembatan Sarolangun yang dibangun sekitar tahun 1978.
"Jika sudah ada duplikasi jembatan, salah satu jembatan mengalami kerusakan dan diperbaiki, arus lalu lintas tidak terganggu karena lalu lintas untuk sementara dapat dialihkan ke jembatan satunya," kata Aan Marandius Umbar.
"Pembangunan jembatan tersebut ada yang berupa penggantian jembatan dan ada juga yang berupa duplikasi jembatan," kata Kepala Seksi Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur Jalan BPJN Jambi Aan Marandius Umbar di Jambi, Selasa.
Tujuh unit jembatan tersebut berada di Kabupaten Sarolangun, Merangin, Batanghari dan Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Yakni Jembatan Sarolangun di Kabupaten Sarolangun, Jembatan Merangin, Jembatan Tantan, Jembatan Rasau dan Jembatan Tabir di Kabupaten Merangin. Selanjutnya penggantian Jembatan Peneradan di Kabupaten Batanghari dan Jembatan Parit Gompong di Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Baca juga: PUPR bangun jembatan bailey di titik amblas Bekasi
Saat ini Pembangunan jembatan tersebut dalam proses pengerjaan bangunan bawah jembatan, seperti di Kabupaten Sarolangun yang saat ini pembangunan jembatannya dalam proses pemancangan fondasi.
"Targetnya tahun 2021 pembangunan tujuh unit jembatan tersebut selesai dilaksanakan," kata Aan Marandius Umbar.
Alokasi anggaran untuk pembangunan tujuh unit jembatan tersebut yakni Rp156,25 miliar. Dengan rincian pembangunan Jembatan Sarolangun, Jembatan Sei Tabir, Tantan dan Jembatan Rasau Rp83 miliar. Pembangunan Jembatan Merangin Rp40,5 miliar.
Baca juga: BPJN Sulbar pastikan akses transportasi jalan trans Sulawesi lancar
Kemudian Penggantian Jembatan Peneradan Rp14,88 miliar dan Jembatan Parit Gompong Rp18 miliar.
Dijelaskan Aan Marandius pembangunan jembatan tersebut diharapkan dapat memperlancar dan meningkatkan akses logistik nasional serta sebagai antisipasi jika salah satu jembatan mengalami kerusakan. Sebab pembangunan tujuh unit jembatan tersebut merupakan duplikasi dan penggantian jembatan.
Usia sebagian jembatan yang berada di jalan nasional di daerah itu sudah cukup tua. Seperti Jembatan Sarolangun yang dibangun sekitar tahun 1978.
"Jika sudah ada duplikasi jembatan, salah satu jembatan mengalami kerusakan dan diperbaiki, arus lalu lintas tidak terganggu karena lalu lintas untuk sementara dapat dialihkan ke jembatan satunya," kata Aan Marandius Umbar.
Pewarta: Muhammad Hanapi
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021
Tags: