Mukomuko, Bengkulu (ANTARA) - Jumlah santri di salah satu pondok pesantren di Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu yang dinyatakan positif COVID-19 bertambah sebanyak 27 orang sehingga totalnya menjadi 42 orang.

“Memang ada lagi penambahan jumlah santri yang positif COVID-19, berdasarkan narasi perkembangan kasus COVID-19 terhitung hari ini,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Mukomuko Bustam Bustomo dalam keterangannya di Mukomuko, Selasa.

Baca juga: 104 santri-pengasuh dua ponpes di Indramayu-Jabar positif COVID-19

Bustam Bustomo yang juga Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko mengatakan hal itu berdasarkan narasi perkembangan kasus COVID-19 di daerah ini tanggal 9 Maret 2021.

Berdasarkan narasi perkembangan kasus COVID-19 hari ini, sebanyak sebanyak 31 orang warga setempat yang positif COVID-19, sebanyak 27 orang di antaranya santri di salah satu pondok pesantren di daerah ini.

Baca juga: Forkopimda Jatim canangkan "Gerakan Santri Bermasker"

Ia menyebutkan, sebelumnya sebanyak tujuh orang santri di salah satu pondok pesantren di daerah ini yang dinyatakan positif COVID-19.

Lalu dilakukan pengambilan sampel tes usap terhadap 70 orang santri yang kontak erat dengan tujuh orang yang positif COVID-19.

Baca juga: Cegah penularan, Pesantren Benda di Tasikmalaya-Jabar ditutup

Kemudian dari sebanyak 70 sampel tes usap milik santri tersebut, katanya, pihaknya menerima hasil tes usap terhadap 40 sampel tes dan sebanyak delapan orang yang positif COVID-19.

Lalu sehari setelah itu atau pada hari ini pihaknya kembali menerima hasil tes terhadap seluruh sampel tes usap milik santri dan hasilnya sebanyak 27 orang di antaranya yang dinyatakan positif COVID-19.

Ia mengatakan, berdasarkan riwayat kontak, sebanyak 27 orang santri yang positif COVID-19 tersebut kontak erat dengan pasien COVID-19 dan semuanya ini berstatus tanpa gejala.

Selanjutnya semua santri positif COVID-19 ini menjalani isolasi mandiri di rumahnya masing-masing guna mencegah penularan dan penyebaran virus corona di daerah tersebut.

Ia mengatakan, pihaknya juga melakukan tracking atau penelusuran riwayat kontak sebanyak puluhan santri positif COVID-19 untuk memutuskan rantai penularan virus corona ini.