UNICEF dukung vaksinasi Indonesia agar kegiatan anak kembali normal
8 Maret 2021 22:16 WIB
Perwakilan UNICEF di Indonesia, Debora Comini, dalam konferensi pers ketibaan vaksin COVID-19 AstraZeneca, yang diperoleh Indonesia melalui skema COVAX, di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Senin (8/3/2021). (ANTARA/Aria Cindyara)
Jakarta (ANTARA) - Dana Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) menyampaikan dukungan terhadap program vaksinasi Indonesia, menyusul datangnya kiriman lebih dari 1 juta dosis vaksin jadi AstraZeneca melalui skema COVAX, guna memastikan pandemi segera usai dan kegiatan anak-anak dapat kembali normal.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh perwakilan UNICEF di Indonesia, Debora Comini, dalam konferensi pers ketibaan vaksin COVID-19 AstraZeneca, yang diperoleh Indonesia melalui skema COVAX, di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Senin.
“Saat ini UNICEF dan WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) menjalin kerja sama erat dengan pemerintah (Indonesia, red) untuk memastikan kami menyediakan dukungan teknis yang dibutuhkan seperti cold chain dan transportasi vaksin,” kata Comini.
“Kami juga bekerja sama untuk memastikan bahwa pandemi dapat dikalahkan secepatnya dan anak-anak dapat kembali ke kehidupan normal.”
Menurut dia, dengan berakhirnya pandemi, sekolah-sekolah akan dapat kembali dibuka dan layanan kesehatan dapat kembali memberikan pengobatan dan layanan rutin serta imunisasi rutin terutama bagi anak-anak, sehingga sangat penting untuk segera mengakhiri pandemi.
Baca juga: Indonesia bangun infrastruktur pengadaan vaksin COVID-19
Dalam kesempatan tersebut, Comini juga menyampaikan apresiasi terhadap Kementerian Kesehatan RI atas inisiatif yang telah diambil dalam memastikan kesiapan para tenaga medis dan masyarakat.
“Tak hanya kesiapan untuk memulai vaksinasi namun juga untuk menyebarkan pesan-pesan yang benar ke masyarakat. Saat kita berbicara tentang komunikasi risiko, sangat penting bagi semua pihak untuk memahami bagaimana risiko dapat diminimalisir,” ujarnya.
Selain itu, dia juga menyampaikan ucapan selamat bagi Indonesia atas peran aktif sebagai pemimpin dalam lingkup inisiatif COVAX. Menurut dia, Indonesia telah menjadi salah satu yang mengambil langkah pertama dalam inisiatif tersebut dan telah lebih dulu mempersiapkan berbagai kesepakatan yang dapat melengkapi inisiatif COVAX.
“Inisiatif COVAX merupakan yang pertama dalam sejarah, menyatukan begitu banyak negara dalam solidaritas global. Menyatukan negara-negara donor dan negara-negara penerima, semua selaras ke arah yang sama,” katanya.
Indonesia sendiri telah menerima 1.113.600 dosis vaksin jadi buatan AstraZeneca pada pengiriman awal dari tahapan pertama. Secara keseluruhan, Indonesia akan memperoleh 11.704.800 dosis vaksin jadi dalam tahapan pertama, yang akan dikirimkan berangsur hingga Mei 2021.
Baca juga: WHO apresiasi kepemimpinan Indonesia dorong kesetaraan akses vaksin
Baca juga: Menlu : Diplomasi vaksin bangun resiliensi kesehatan-pemulihan ekonomi
Baca juga: Indonesia akan terima bantuan pengadaan vaksin secara multilateral
Pernyataan tersebut disampaikan oleh perwakilan UNICEF di Indonesia, Debora Comini, dalam konferensi pers ketibaan vaksin COVID-19 AstraZeneca, yang diperoleh Indonesia melalui skema COVAX, di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Senin.
“Saat ini UNICEF dan WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) menjalin kerja sama erat dengan pemerintah (Indonesia, red) untuk memastikan kami menyediakan dukungan teknis yang dibutuhkan seperti cold chain dan transportasi vaksin,” kata Comini.
“Kami juga bekerja sama untuk memastikan bahwa pandemi dapat dikalahkan secepatnya dan anak-anak dapat kembali ke kehidupan normal.”
Menurut dia, dengan berakhirnya pandemi, sekolah-sekolah akan dapat kembali dibuka dan layanan kesehatan dapat kembali memberikan pengobatan dan layanan rutin serta imunisasi rutin terutama bagi anak-anak, sehingga sangat penting untuk segera mengakhiri pandemi.
Baca juga: Indonesia bangun infrastruktur pengadaan vaksin COVID-19
Dalam kesempatan tersebut, Comini juga menyampaikan apresiasi terhadap Kementerian Kesehatan RI atas inisiatif yang telah diambil dalam memastikan kesiapan para tenaga medis dan masyarakat.
“Tak hanya kesiapan untuk memulai vaksinasi namun juga untuk menyebarkan pesan-pesan yang benar ke masyarakat. Saat kita berbicara tentang komunikasi risiko, sangat penting bagi semua pihak untuk memahami bagaimana risiko dapat diminimalisir,” ujarnya.
Selain itu, dia juga menyampaikan ucapan selamat bagi Indonesia atas peran aktif sebagai pemimpin dalam lingkup inisiatif COVAX. Menurut dia, Indonesia telah menjadi salah satu yang mengambil langkah pertama dalam inisiatif tersebut dan telah lebih dulu mempersiapkan berbagai kesepakatan yang dapat melengkapi inisiatif COVAX.
“Inisiatif COVAX merupakan yang pertama dalam sejarah, menyatukan begitu banyak negara dalam solidaritas global. Menyatukan negara-negara donor dan negara-negara penerima, semua selaras ke arah yang sama,” katanya.
Indonesia sendiri telah menerima 1.113.600 dosis vaksin jadi buatan AstraZeneca pada pengiriman awal dari tahapan pertama. Secara keseluruhan, Indonesia akan memperoleh 11.704.800 dosis vaksin jadi dalam tahapan pertama, yang akan dikirimkan berangsur hingga Mei 2021.
Baca juga: WHO apresiasi kepemimpinan Indonesia dorong kesetaraan akses vaksin
Baca juga: Menlu : Diplomasi vaksin bangun resiliensi kesehatan-pemulihan ekonomi
Baca juga: Indonesia akan terima bantuan pengadaan vaksin secara multilateral
Pewarta: Aria Cindyara
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2021
Tags: