Jakarta (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 menyampaikan bahwa salah satu tujuan Indonesia memproduksi vaksin Merah Putih adalah memainkan peranan penting untuk menjaga ketahanan kesehatan di ranah global.

"Usaha serius Indonesia untuk memproduksi vaksin sendiri tidak hanya menjamin ketersediaan vaksin itu sendiri di dalam negeri, tapi juga memainkan peranan penting di ranah global," kata Juru Bbicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers daring di Jakarta, Senin.

Di samping itu, lanjut dia, upaya pemerintah untuk memproduksi vaksin Merah Putih juga untuk membantu negara-negara lain yang tidak dapat menjangkau vaksin.

Dalam kesempatan itu, Wiku mengatakan, pemerintah juga telah membuka ruang kerja sama dengan pihak swasta nasional untuk mempersiapkan pengadaan vaksin hingga tahapan industrialnya demi terjaminnya produksi vaksin dalam jumlah besar.

"Pemerintah tengah berupaya mengakselerasi vaksin Merah Putih untuk menjamin produksi dalam jumlah besar," katanya.

Dalam pengembangan vaksin Merah Putih, ia mengatakan, pemerintah juga melakukan pendekatan melalui praktik manufaktur yang baik (good manufacturing practices) dan sesuai dengan petunjuk dari BPOM.

"Jadi dalam pengembangan vaksin Merah Putih tidak hanya pendekatan medis saja," ucapnya.

Baca juga: Setahun pandemi, pengembangan vaksin Merah Putih hampir tuntas

Saat ini, Wiku mengemukakan, pengembangan vaksin Merah Putih berkolaborasi dengan sejumlah institusi hingga perguruan tinggi, seperti Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, LIPI, Universitas Airlangga, Universitas Indonesia, Institut Teknologinya Bandung (ITB) dan Universitas Gajah Mada (UGM).

Ia mengemukakan pengembangan vaksin Merah Putih itu, salah satunya melalui pendekatan protein rekombinan serta DNA dan mRNA. Saat ini uji klinisnya sedang berlangsung di bawah pengawasan Kementerian Kesehatan.

Baca juga: Pemerintah buka ruang swasta untuk kejar produksi vaksin

"Kami meminta dukungan seluruh masyarakat untuk pengembangan vaksin Merah Putih hingga selesai," ujar Wiku.

Sebelumnya, Menteri Riset dan Teknologi Bambang PS Brodjonegoro mengatakan bahwa kegiatan riset dan pengembangan vaksin Merah Putih dalam skala laboratorium sudah hampir 100 persen tuntas.

Baca juga: Legislator desak produksi Vaksin Merah Putih dipercepat

"Rencananya Bulan Maret 2021 ini, mungkin mendekati akhir, kita akan mulai menyerahkan bibit vaksinnya ke Bio Farma. Jadi tahapan di lab itu sudah hampir 100 persen," katanya.