Intani - Tanihub panen raya korporasi petani 1.000 hektare
8 Maret 2021 14:47 WIB
Perkumpulan Insan Tani dan Nelayan (Intani) bersama TaniHub Group dan mitra melakukan panen raya padi seluas 1.000 hektar di kawasan Ujung Genteng Ciracap Sukabumi Selatan, Minggu (7/3/2021) (Antara/HO-Intani)
Jakarta (ANTARA) - Korporasi petani (corporate farming) yang dibangun Perkumpulan Insan Tani dan Nelayan (Intani) bersama TaniHub Group dan mitra berhasil melakukan panen raya padi seluas 1.000 hektare di kawasan Ujung Genteng Ciracap, Sukabumi Selatan, Jawa Barat.
Ketua Umum Intani Guntur Subagja mengungkapkan hasil panen tersebut, peningkatan produksi dari semula rata-rata 4-5 ton per hektare menjadi 6 - 7,5 ton per hektare atau sekitar 30 persen.
“Kami senang petani meningkat produksi dan pendapatannya,” ujarnya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Senin.
Baca juga: TaniHub salurkan pendanaan Rp89,2 miliar sepanjang 2020
Menurut dia, korporasi petani dibangun terintegrasi dari hulu sampai hilir mulai dari input produksi, budi daya (on-farming), pascapanen (off-farming) dan pasarnya.
Intani menggandeng Tanifund untuk pembiayaan petani, PT Pupuk Indonesia Pangan (PIP) untuk benih unggul dan pupuk, PT Mitra Bumdes Nusantara (MBN) untuk off-taker, Sedangkan Gapoktan, dan pesantren sebagai hub ekosistem di lapangan.
"Intani mendukung konsep korporasi petani yang dicanangkan Presiden Joko Widodo untuk menyejahterakan petani,“ujar Guntur Subagja yang juga Asisten Staf Khusus Wakil Presiden RI.
Guntur memaparkan korporasi petani terintegrasi ini memberikan solusi bukan hanya mengatasi dan memberikan kemudahan permodalan, tapi juga pendampingan, teknologi budi daya, sampai off-taker produk petani.
Baca juga: BPS sebut produksi beras berpotensi naik tajam tahun ini
Pesantren menjadi hub dalam ekosistem di lapangan memudahkan komunikasi, edukasi, pengelolaan, pembinaan, dan pengawasan pelaksanaan di lapangan.
“Ini seiring dengan arahan Wakil Presiden Prof Dr KH Ma’ruf Amin yang mendorong akselerasi ekonomi kerakyatan dan ketahanan pangan berbasis pesantren,” katanya.
Presiden Tanihub Group Pamitra Wineka mengatakan keterlibatan TaniFund dalam proyek budi daya padi bersama Intani merupakan komitmen perusahaan untuk berperan aktif dalam peningkatan kesejahteraan petani melalui kolaborasi dengan pelaku agribisnis lainnya.
“Kami berharap model bisnis seperti ini dapat direplikasi di banyak tempat, karena pemberdayaan petani dan penguatan ketahanan pangan membutuhkan peran serta aktif dari berbagai pemangku kepentingan,” katanya.
Sementara itu Direktur Tanifund Edison Tobing menilai keterlibatan pesantren dalam ekosistem Intani dapat menjadi salah satu solusi pemberdayaan komunitas petani.
“Para santri dapat mendorong para petani muda untuk berpartisipasi dalam upaya memperkuat ketahanan pangan melalui ekonomi kerakyatan di masyarakat lokal,”ujarnya.
Ketua Umum Intani Guntur Subagja mengungkapkan hasil panen tersebut, peningkatan produksi dari semula rata-rata 4-5 ton per hektare menjadi 6 - 7,5 ton per hektare atau sekitar 30 persen.
“Kami senang petani meningkat produksi dan pendapatannya,” ujarnya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Senin.
Baca juga: TaniHub salurkan pendanaan Rp89,2 miliar sepanjang 2020
Menurut dia, korporasi petani dibangun terintegrasi dari hulu sampai hilir mulai dari input produksi, budi daya (on-farming), pascapanen (off-farming) dan pasarnya.
Intani menggandeng Tanifund untuk pembiayaan petani, PT Pupuk Indonesia Pangan (PIP) untuk benih unggul dan pupuk, PT Mitra Bumdes Nusantara (MBN) untuk off-taker, Sedangkan Gapoktan, dan pesantren sebagai hub ekosistem di lapangan.
"Intani mendukung konsep korporasi petani yang dicanangkan Presiden Joko Widodo untuk menyejahterakan petani,“ujar Guntur Subagja yang juga Asisten Staf Khusus Wakil Presiden RI.
Guntur memaparkan korporasi petani terintegrasi ini memberikan solusi bukan hanya mengatasi dan memberikan kemudahan permodalan, tapi juga pendampingan, teknologi budi daya, sampai off-taker produk petani.
Baca juga: BPS sebut produksi beras berpotensi naik tajam tahun ini
Pesantren menjadi hub dalam ekosistem di lapangan memudahkan komunikasi, edukasi, pengelolaan, pembinaan, dan pengawasan pelaksanaan di lapangan.
“Ini seiring dengan arahan Wakil Presiden Prof Dr KH Ma’ruf Amin yang mendorong akselerasi ekonomi kerakyatan dan ketahanan pangan berbasis pesantren,” katanya.
Presiden Tanihub Group Pamitra Wineka mengatakan keterlibatan TaniFund dalam proyek budi daya padi bersama Intani merupakan komitmen perusahaan untuk berperan aktif dalam peningkatan kesejahteraan petani melalui kolaborasi dengan pelaku agribisnis lainnya.
“Kami berharap model bisnis seperti ini dapat direplikasi di banyak tempat, karena pemberdayaan petani dan penguatan ketahanan pangan membutuhkan peran serta aktif dari berbagai pemangku kepentingan,” katanya.
Sementara itu Direktur Tanifund Edison Tobing menilai keterlibatan pesantren dalam ekosistem Intani dapat menjadi salah satu solusi pemberdayaan komunitas petani.
“Para santri dapat mendorong para petani muda untuk berpartisipasi dalam upaya memperkuat ketahanan pangan melalui ekonomi kerakyatan di masyarakat lokal,”ujarnya.
Pewarta: Subagyo
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021
Tags: