Denpasar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Bali memfasilitasi ratusan awak media setempat untuk menerima vaksinasi COVID-19 agar dalam menjalankan tugasnya dapat lebih aman dari tertular COVID-19.

"Hari ini saya meminta agar disediakan waktu khusus untuk teman-teman media, karena di dalam kelompok sasaran yang ditentukan oleh Menteri Kesehatan, awak media juga bagian dari kelompok yang harus segera divaksinasi," kata Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra saat meninjau pelaksanaan vaksinasi itu di Gedung Wanita Narigraha, Denpasar, Sabtu.

Menurut dia, awak media yang bekerja dan kontak langsung dengan masyarakat luas potensi terpapar COVID-19 sangat tinggi sehingga sudah seharusnya mendapat perlindungan dengan vaksinasi tersebut.

"Oleh karena itu. saya tugaskan Kadis Kominfos bersama Kadis Kesehatan untuk memfasilitasi pelaksanaan vaksinasi bagi kawan-kawan media," kata pria yang juga Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Bali itu.

Ia menjelaskan dari sebanyak 400-an awak media yang sebelumnya telah mendaftar untuk mengikuti vaksinasi melalui Dinas Komunikasi, Informasi dan Statistik Provinsi Bali, yang hadir mengikuti vaksinasi pada Sabtu ini sebanyak 268 orang, dan sisanya akan mengikuti pada Senin (8/3).

Pemerintah Provinsi Bali menyiapkan beberapa pos untuk melakukan percepatan vaksinasi COVID-19 di antaranya di Gedung Wanita Nari Graha, UPT Kesehatan Pengobatan Tradisional, RS Perguruan Tinggi Negeri Universitas Udayana (PTN Unud) dan Fakultas Kedokteran Universitas Warmadewa.

"Karena vaksinasi COVID-19 di Kota Denpasar agak lambat, maka kami di provinsi membantu membuka pos-pos layanan vaksinasi," kata Dewa Indra didampingi Kadis Kominfos Bali Gede Pramana itu.

Birokrat asal Pemaron, Kabupaten Buleleng itupun meminta para jurnalis yang telah menerima vaksin COVID-19 hari ini dapat memanfaatkan kesempatan vaksinasi COVID-19 dengan baik karena telah diberikan prioritas.

Dalam kesempatan tersebut, ia mengatakan untuk pemberian vaksinasi COVID-19 di Provinsi Bali telah mengikuti arahan kebijakan dari Menteri Kesehatan.

"Seperti untuk yang pertama adalah bagi tenaga kesehatan dan ini sudah dituntaskan di semua kabupaten/kota di Bali. Bahkan melampaui dari jumlah nakes yang teregistrasi. Yang teregistrasi di Bali tahun lalu 36.800-an, sementara kita sudah memvaksin 38 ribu lebih. Kenapa lebih karena data berkembang terus, ada penambahan tenaga kesehatan yang baru tamat kuliah dan bekerja di fasilitas kesehatan," kata Dewa Made Indra .

Kartika Widowati, salah satu jurnalis yang bekerja sebagai reporter CNN Indonesia di Bali menyampaikan terima kasih karena telah difasilitasi untuk mengikuti vaksinasi COVID-19.

"Tadi awalnya sempat tegang, bahkan tensi sempat naik jadi 130. Namun,sekarang saya merasa lega dan dapat lebih percaya diri ketika bertugas di lapangan. Sebelumnya, meskipun sudah menerapkan protokol kesehatan dengan ketat, saya masih was-was terpapar COVID-19," katanya.

Baca juga: Presiden harapkan vaksinasi COVID-19 bisa lindungi awak media

Baca juga: Pemprov Bali permudah syarat warga mendapatkan vaksin COVID-19

Baca juga: PWI Gresik lakukan vaksinasi pertama bagi jurnalis

Baca juga: Hadiah HPN 2021, 17.000-an wartawan dapat prioritas vaksinasi COVID-19