Washington (ANTARA) - Menteri Keuangan AS Janet Yellen pada Jumat (5/3/2021) mengatakan bahwa imbal hasil obligasi pemerintah AS jangka panjang yang lebih tinggi adalah tanda pelaku pasar mengantisipasi pemulihan yang lebih kuat, bukan meningkatnya kekhawatiran inflasi.
"Saya tidak melihat bahwa pasar memperkirakan inflasi naik di atas sasaran inflasi 2,0 persen yang Fed miliki sebagai tingkat inflasi rata-rata dalam jangka panjang," kata Menkeu AS Janet Yellen dalam wawancara PBS Newshour.
Baca juga: Wall Street berakhir "rebound", Indeks Dow Jones melonjak 572,16 poin
Baca juga: Dolar menguat tajam, terdongkrak prospek ekonomi dan obligasi AS
Dia menambahkan Amerika Serikat membutuhkan pertumbuhan lapangan pekerjaan yang lebih cepat daripada yang terlihat selama Februari, tetapi dapat mencapai pekerjaan penuh pada tahun depan dengan rencana stimulus Presiden Joe Biden sebesar 1,9 triliun dolar AS.
Baca juga: Rupiah akhir pekan terkoreksi cukup dalam, dibayangi yield obligasi AS
Baca juga: IHSG akhir pekan ditutup di zona merah, tertekan ekspektasi ekonomi AS
Yellen: Imbal hasil obligasi AS tinggi sinyal pemulihan, bukan inflasi
6 Maret 2021 08:43 WIB
Menteri Keuangan AS Janet Yellen. ANTARA/REUTERS/Jonathan Ernst/am.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021
Tags: