Kupang (ANTARA) - Bupati Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Edistasius Endi meminta Kepolisian Polres Manggarai Barat melakukan pengusutan guna mengungkap penyebab terbakarnya 230 lapak milik pedagang di Pasar Lembor, Kecamatan Lembor, Jumat (5/3) dini hari.

"Kami minta pihak Kepolisian mengusut secara tuntas terhadap kasus kebakaran ini. Apabila ada unsur kesengajaan yang dilakukan pihak-pihak tertentu agar diungkap dan diproses secara tuntas," kata Bupati Edistasius Endi saat melakukan peninjauan ke lokasi kebakaran pasar Lembor yang disiarkan langsung Bagian protokol dan komunikasi pimpinan, Setda Kabupaten Manggarai Barat, Jumat, petang.

Dia berharap agar pihak Kepolisian untuk bisa secepatnya mengungkap kasus kebakaran di Pasar Lembor yang sudah dua kali terjadi dalam dua bulan terakhir.

Ia mengatakan, terbakarnya 230 unit lapak pedagang dalam kawasan pasar Lembor telah berdampak pada hilangnya pendapatan ekonomi para pedagang setempat.

Baca juga: Tim pemadam kebakaran berhasil padamkan Pasar Kliwon Kudus
Baca juga: Polisi Yahukimo masih selidiki kasus kebakaran di pasar lama Dekai


Menurut dia, apabila adanya unsur kesengajaan yang dilakukan pihak-pihak tertentu agar pelakunya segera ditangkap untuk diproses secara hukum.

"Apabila diketahui adanya pelaku yang sengaja membakar pasar ini agar segera ditangkap dan diproses secara hukum," tegas Edistasius Endi.

Dia berharap proses pengungkapan kasus ini tidak berlangsung lama, sehingga para pelakunya bisa segera diseret ke pengadilan untuk diproses secara hukum.

Pemerintah kata dia, tidak ingin membiarkan kasus seperti terjadi ditempat lain di kabupaten ujung barat Pulau Flores itu.

Politisi Partai Nasdem ini juga memastikan guna memastikan terjadinya kebakaran di Pasar Lemebor, maka ke depan akan ditempatkan fasilitas penanggulangan kebakaran di daerah itu.

"Pemerintah Kabupaten Manggarai akan menyiapkan fasilitas pemadaman kebakaran di Pasar Lembor yang menjadi basis pusat perekonomian warga Kecamatan Lembor," tegasnya.

Baca juga: Misteri terbakarnya sejumlah kampung adat di NTT
Baca juga: Kantor Dinas Pertanian NTT terbakar