Pekanbaru (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Riau menyatakan untuk pertama kalinya pada tahun 2021 ini mengalami penambahan jumlah positif COVID-19 di atas 100 orang dalam sehari, dan dua di antaranya adalah bayi.

"Informasi per hari Jumat ini di Provinsi Riau terdapat penambahan 129 kasus terkonfirmasi COVID-19. Kabar baiknya, terdapat penambahan 100 pasien COVID-19 yang dinyatakan sembuh," kata Kepala Dinas Kesehatan Riau, dr Mimi Yuliani Nazir dalam pernyataan tertulis di Pekanbaru, Jumat (5/3).

Ia mengatakan pada Jumat ini juga terdapat penambahan satu pasien COVID-19 yang meninggal dunia sehingga total jumlah kasus kematian di Riau mencapai 774 orang.

Sedangkan total kasus terkonfirmasi COVID-19 di Riau ada 31.836 kasus. Rinciannya pasien yang isolasi mandiri 684 orang, dan yang dirawat di RS ada 284 orang. Sementara itu, pasien yang sembuh totalnya ada 30.094 orang.

Berdasarkan data Dinkes Riau, dari 129 pasien yang baru terkonfirmasi positif COVID-19, dua di antaranya masih bayi. Pasien bayi pertama masih berusia delapan bulan, berinisial VH, berjenis kelamin perempuan.

Bayi VH merupakan warga Kota Pekanbaru, dan diketahui terkonfirmasi COVID-19 berdasarkan pemeriksaan swab PCR di Pekanbaru pada 4 Maret 2021.

Bayi satu lagi yang terinfeksi virus SARS-CoV-2 berasal dari Kabupaten Kampar. Bayi tersebut berinisial HPH, yang berusia satu tahun dan berjenis kelamin laki-laki. Bayi tersebut dipastikan positif COVID-19 dari hasil pemeriksaan swab PCR tanggal 4 Maret 2021.

Meski begitu, Mimi belum menjelaskan bagaimana bayi tersebut bisa terinfeksi virus mematikan itu.

Pada saat yang sama juga terdapat sejumlah anak di bawah lima tahun (balita) yang terkonfirmasi COVID-19. Mereka antara lain berisial ANH dan DMS yang masih berusia dua tahun, asal Kota Pekanbaru.

Kemudian pasien lainnya berinisial RDA dan SNR yang masih berusia empat tahun. Keduanya juga asal Kota Pekanbaru.

Ia meminta masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19, yakni memakai masker bila keluar rumah dan di tempat kerja, selalu menjaga jarak, dan sering mencuci tangan pakai sabun.

"Tetap menjaga kewaspadaan. Walaupun tidak sakit, belum tentu orang yang kita temui itu negatif COVID-19 dan tidak menyebarkan virusnya. Maka pilihan yang terbaik adalah tetap di rumah dan hindari keramaian," demikian Mimi Yuliani Nazir.

Baca juga: Pariwisata Riau terdampak pandemi, hanya satu wisman datang

Baca juga: Satgas: Kalimantan Barat dan Riau layak jadi acuan penanganan COVID-19

Baca juga: 64.500 warga suspek COVID-19 di Riau selesai jalani isolasi