Jakarta (ANTARA) - Indeks FTSE 100 Bursa Saham London, Inggris, jatuh pada hari Jumat, karena kenaikan yang berlanjut dari imbal hasil obligasi secara global menyebabkan kekhawatiran terjadinya inflasi dan kenaikan bunga pinjaman, sementara saham energi naik karena harga minyak mentah yang lebih tinggi.

Indeks saham unggulan FTSE 100 turun 0,7 persen, dengan saham perbankan dan pertambangan, termasuk Prudential Plc, perbankan Lloyds, Rio Tinto, Anglo American, dan BHP, memimpin penurunan.

Perusahaan raksasa minyak BP dan Royal Dutch Shell, bagaimanapun, naik masing-masing 0,7 persen dan 0,4 persen, karena harga minyak naik setelah OPEC dan sekutunya setuju untuk memperpanjang pengurangan produksi hingga April.

Baca juga: Komentar Powell mengecewakan, saham AS jatuh, Nasdaq anjlok 274 poin

Hasil akhir semalam yang lebih lemah di Wall Street menyusul lonjakan imbal hasil obligasi pemerintah AS, juga merembet ke pasar ekuitas Asia pada hari Jumat.

Indeks saham berkapitalisasi medium FTSE 250 yang berfokus di dalam negeri Inggris turun 0,7 persen, terseret oleh penurunan saham barang konsumen non-primer dan keuangan.

Perusahaan penyewaan peralatan Aggreko naik 1,2 persen, karena mendukung tawaran pembelian 2,32 miliar pound (3,22 miliar dolar AS) dari perusahaan ekuitas swasta TDR Capital LLP dan I Squared Capital.

Kelompok Bursa Saham London turun 4,4 persen, bahkan setelah mengumumkan kenaikan dividen 7 persen karena integrasi dari akuisisi data dan perusahaan analitik Refinitiv senilai 27 miliar dolar AS.

Baca juga: Saham Cina akhir pekan melemah, Indeks Shanghai turun 0,04 persen

Baca juga: Saham Tokyo berakhir bervariasi, Indeks Nikkei turun 0,23 persen