Wellington (ANTARA) - Peringatan tsunami akibat gempa kuat 7,2 magnitudo yang melanda lepas pantai timur North Island Selandia Baru pada Jumat dicabut, demikian Pacific Tsunami Warning Centre (PTWC), meski warga diminta untuk tetap waspada.
"Tidak ada lagi peringatan tsunami akibat gempa ini," kata PTWC melalui pernyataan.
Belum ada laporan mengenai kerusakan akibat gempa, namun Badan Penanggulangan Bencana Nasional (NEMA) mengimbau masyarakat di sejumlah darah pesisir agar segera mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
Otoritas pertahanan sipil setempat mengatakan peringatan tsunami akan berlanjut selama beberapa jam.
Baca juga: Gempa dengan magnitudo 5,8 guncang Selandia Baru
Baca juga: Gempa 6,5 skala Richter guncang Selandia Baru
"Genangan pesisir (banjir di area daratan) diperkirakan terjadi di daerah Land and Marine yang terancam," kata NEMA melalui Twitter.
Kota utama yang terdekat dengan pusat gempa, Gisborne memiliki populasi sekitar 35.000. Warga yang berada di dekat pantai Cape Runaway hingga Tolaga Bay diminta untuk mengungsi.
"Semoga di luar sana semuanya baik-baik saja - terutama di Pantai Timur yang akan merasakan guncangan kuat akibat gempa," kata Perdana Menteri Jacinda Ardern melalui Instagram.
Lebih dari 60.000 orang di situs GeoNet melaporkan bahwa mereka merasakan gempa, dengan 282 orang menggambarkannya sebagai guncangan "dahsyat" dan 75 orang yang lain menyebutnya "ekstrem".
Gempa susulan masih tercatat di daerah tersebut.
Sumber: Reuters
Baca juga: Selandia Baru, Australia waspada tsunami setelah gempa kuat di Pasifik
Baca juga: Selandia Baru diguncang gempa dua hari berturut-turut
Peringatan tsunami gempa kuat 7,2 M Selandia Baru dicabut
5 Maret 2021 07:25 WIB
Ilustrasi--Seismograf, alat pencatat getaran gempa bumi. (ANTARA/Shutterstock/pri)
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: