Pendaftar abdi dalem Keraton Yogyakarta didominasi kalangan muda
4 Maret 2021 17:56 WIB
Penghageng Kawedanan Hageng Punokawan Kridomardowo, Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Notonegoro ditemui di Komplek Keraton Yogyakarta, Kamis. (ANTARA FOTO/Luqman Hakim)
Yogyakarta (ANTARA) - Pendaftaran penerimaan abdi dalem yang digelar secara terbuka oleh Kawedanan Hageng Punakawan (KHP) Kridhomardowo Keraton Yogyakarta sampai 1 Maret 2021 sebagian besar diikuti oleh kalangan muda.
"Ada yang masih semester satu kuliah. Mungkin itu yang paling muda," kata Penghageng Kawedanan Hageng Punokawan Kridomardowo, Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Notonegoro kepada awak media di Komplek Keraton Yogyakarta, Kamis.
Menurut Notonegoro, sebagai departemen yang mengurusi bidang seni pertunjukan di Keraton Yogyakarta, KHP Kridomardowo memang sedang membutuhkan tenaga baru berusia muda. Ini karena sebagian abdi dalem yang berusia tua serta memiliki penyakit penyerta telah diminta untuk tidak aktif terlebih dahulu.
Baca juga: Keraton Yogyakarta membuka penerimaan abdi dalem bidang kesenian
"Untuk itu (abdi dalem) yang muda-muda yang sehat jumlahnya terbatas, tinggal seperempatnya. Ini yang membuat kami membutuhkan tenaga segera," kata dia.
Ada empat golongan abdi dalem yang dibuka pada penerimaan kali ini yakni wiyaga (penabuh gamelan), pasindhen (penembang untuk perempuan), lebdaswara (penembang untuk laki-laki), dan musikan (korps musik yang bertugas memainkan alat musik barat di Keraton Yogyakarta).
Selama pembukaan penerimaan yang digelar sejak tiga pekan yang lalu hingga ditutup per 1 Maret 2021 sebanyak 60 berkas pendaftar telah masuk.
Baca juga: Lakukan digitalisasi budaya, Keraton Yogyakarta aktif di media sosial
"Sampai sekarang yang mendaftar 60. Diambil berapa nanti tergantung. Kalau 60 bagus semua kami punya tempat untuk menerima semuanya, tetapi kalau tidak bisa memenuhi persyaratan ya maaf kami tidak bisa menerima.
Seleksi penerimaan dilakukan dalam dua tahap. Pertama, dilaksanakan secara virtual dengan menyeleksi video yang dikirim peserta. Tahap ini sudah selesai dan tinggal menunggu keputusan panitia.
Untuk tahap kedua akan dilaksanakan penilaian secara langsung oleh tim dari KHP Kridhomardowo di Keraton Yogyakarta.
Baca juga: Keraton Yogyakarta tiadakan Grebeg Maulud cegah penyebaran COVID-19
Ketua Panitia Penerimaan Abdi Dalem Kridhomardowo MB. Brongtomadyo mengatakan dari 60 pendaftar yang berkas videonya telah diterima dan diseleksi, sebagian besar berusia 20 tahun sampai 35 tahun.
Mereka terdiri atas 23 orang pendaftar untuk golongan Wiyaga, 10 orang pendaftar lebdaswara, 5 orang pendaftar pasindhen, dan 23 orang pendaftar abdi dalem musikan.
"Masih muda-muda mayoritas sekitar usia 20 tahunan," kata Brongtomadyo.
Meski demikian, ia mengakui jumlah pandaftar yang masuk masih jauh dari target yang dibutuhkan Kawedanan Hageng Punakawan (KHP) Kridhomardowo yakni sebanyak 100 sampai 150 orang abdi dalem baru.
Baca juga: Kakak Sri Sultan HB X, GBRAy Murdokusumo wafat
"Ada yang masih semester satu kuliah. Mungkin itu yang paling muda," kata Penghageng Kawedanan Hageng Punokawan Kridomardowo, Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Notonegoro kepada awak media di Komplek Keraton Yogyakarta, Kamis.
Menurut Notonegoro, sebagai departemen yang mengurusi bidang seni pertunjukan di Keraton Yogyakarta, KHP Kridomardowo memang sedang membutuhkan tenaga baru berusia muda. Ini karena sebagian abdi dalem yang berusia tua serta memiliki penyakit penyerta telah diminta untuk tidak aktif terlebih dahulu.
Baca juga: Keraton Yogyakarta membuka penerimaan abdi dalem bidang kesenian
"Untuk itu (abdi dalem) yang muda-muda yang sehat jumlahnya terbatas, tinggal seperempatnya. Ini yang membuat kami membutuhkan tenaga segera," kata dia.
Ada empat golongan abdi dalem yang dibuka pada penerimaan kali ini yakni wiyaga (penabuh gamelan), pasindhen (penembang untuk perempuan), lebdaswara (penembang untuk laki-laki), dan musikan (korps musik yang bertugas memainkan alat musik barat di Keraton Yogyakarta).
Selama pembukaan penerimaan yang digelar sejak tiga pekan yang lalu hingga ditutup per 1 Maret 2021 sebanyak 60 berkas pendaftar telah masuk.
Baca juga: Lakukan digitalisasi budaya, Keraton Yogyakarta aktif di media sosial
"Sampai sekarang yang mendaftar 60. Diambil berapa nanti tergantung. Kalau 60 bagus semua kami punya tempat untuk menerima semuanya, tetapi kalau tidak bisa memenuhi persyaratan ya maaf kami tidak bisa menerima.
Seleksi penerimaan dilakukan dalam dua tahap. Pertama, dilaksanakan secara virtual dengan menyeleksi video yang dikirim peserta. Tahap ini sudah selesai dan tinggal menunggu keputusan panitia.
Untuk tahap kedua akan dilaksanakan penilaian secara langsung oleh tim dari KHP Kridhomardowo di Keraton Yogyakarta.
Baca juga: Keraton Yogyakarta tiadakan Grebeg Maulud cegah penyebaran COVID-19
Ketua Panitia Penerimaan Abdi Dalem Kridhomardowo MB. Brongtomadyo mengatakan dari 60 pendaftar yang berkas videonya telah diterima dan diseleksi, sebagian besar berusia 20 tahun sampai 35 tahun.
Mereka terdiri atas 23 orang pendaftar untuk golongan Wiyaga, 10 orang pendaftar lebdaswara, 5 orang pendaftar pasindhen, dan 23 orang pendaftar abdi dalem musikan.
"Masih muda-muda mayoritas sekitar usia 20 tahunan," kata Brongtomadyo.
Meski demikian, ia mengakui jumlah pandaftar yang masuk masih jauh dari target yang dibutuhkan Kawedanan Hageng Punakawan (KHP) Kridhomardowo yakni sebanyak 100 sampai 150 orang abdi dalem baru.
Baca juga: Kakak Sri Sultan HB X, GBRAy Murdokusumo wafat
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021
Tags: