Dispotmaral gelar PPKM tingkatkan potensi kemaritiman Indonesia
4 Maret 2021 16:59 WIB
Kepala Dinas Pembinaan Potensi Maritim (Dispotmar) TNI Angkatan Laut Brigjen TNI (Mar) Nurri Andrianis Djatmika saat melakukan dialog interaktif terkait kegiatan PPKM Maritime Hackathon 2021, di Markas Komando Dispotmaral, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (4-3-2021). ANTARA/Syaiful Hakim/am.
Jakarta (ANTARA) - Dinas Pembinaan Potensi Maritim (Dispotmar) TNI Angkatan Laut menyelenggarakan kegiatan Pembinaan Pembentukan Karakter Maritim (PPKM) "Maritime Hackathon 2021" dalam meningkatkan potensi kemaritiman di Tanah Air.
Kegiatan PPKM Maritime Hackathon 2021 itu dibuka langsung oleh Kadispotmar TNI AL Brigjen TNI (Mar) Nurri Andrianis Djatmika di Markas Komando Dispotmaral, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis.
PPKM Maritime Hackathon merupakan kompetisi kreativitas untuk menciptakan ide dan inovasi dalam pembentukan karakter maritim yang akan dimplementasi daiam pengembangan beragam produk yang mendukung pengelolaan data dan potensi martim.
"Hal ini untuk mendukung sektor edukasi, ekonomi, kesehatan, pariwisata, serta meningkatkan kualltas hidup masyarakat pesisir," kata Nurri.
Dalam kegiatan itu, Dispotmaral menggandeng Telkom University dan Temansiswa.com.
Baca juga: Intelijen TNI AL diminta perluas kerja sama demi perkuat kinerja
Dia menargetkan jumlah peserta yang mengikuti kegiatan PPKM Maritime Hackathon mencapai 100 tim karena kegiatan ini terbuka untuk umum.
"Mulai dari pelajar, mahasiswa hingga profesional. Masing-masing tim sebanyak tiga orang," katanya.
Saat ini, jumlah peserta yang telah mendaftar pada kegiatan itu sebanyak 24 tim mengingat pendaftaran sudah berlangsung sejak 5 Februari-22 Maret 2021 nanti.
Mereka yang sudah mendaftarkan diri akan menjalani proses seleksi pada 24-25 Maret 2021 dan pengumuman Grand Final pada 7-8 April 2021.
Kegiatan yang mengambil tema, "Maritim Jaya, Indonesia Hebat' juga bertujuan menghasilkan inovasi IT dalam memaksimalkan potensi maritim, memajukan UKM dan nelayan, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat pesisir.
Kompetisi dengan total hadiah Rp100 juta ini dalam rangka menggalang potensi anak bangsa di bidang inovasi produk digital kemaritiman.
Kegiatan Maritime Hacktahon menantang para peserta untuk menciptakan inovasi aplikasi yang memberikan solusi seperti peningkatan hasil produksi kelautan dan perikanan, pemberdayaan UKM, nelayan dan masyarakat pesisir di bidang ekonomi, pariwisata, edukasi dan kesehatan; serta sinergi TNI AL bersama rakyat menjaga laut Indonesia.
Baca juga: TNI AL harus terdepan dukung PC-PEN dan Vaksinasi Nasional
Kadispotmaral berharap dengan diselenggarakannya kompetisi itu dapat mendukung Dispotmaral dalam pengelolaan potensi maritim serta menciptakan produk yang bersifat praktis.
Para peserta yang mengikuti kompetisi wajib mengirimkan deskripsi singkat tentang ide produk yang ingin dikembangkan meliputi konsep, manfaat dan teknisnya. Selain itu, wajib membuat video presentasi yang dilampirkan berupa link video yang menjelaskan konsep dan demo aplikasi yang akan dikembangkan.
Video itu maksimal berdurasi 7 menit dan diunggah atau di-upload ke akun Youtube.
Di tempat yang sama, praktisi industri kreatif Chica Koeswoyo menambahkan kompetisi ini sangat strategis untuk menjaring potensi anak muda untuk berkontribusi dalam pengelolaan potensi maritim nasional.
"Nasionalisme era milenial saat ini memerlukan pendekatan berbeda. Kegiatan ini menjadi salah satu jawaban untuk meningkatkan potensinya," kata mantan penyanyi cilik ini.
Beberapa contoh produk berbasis digital yang bisa diciptakan melalui kompetisi ini, yakni sistem sensor monitoring kolam bioflok, integrasi dan analisa data nelayan dan UMKM, analisa dan prediksi hasil tangkap nelayan, sistem pelacakan penyakit menular di masyarakat berbasis mobile Apps dan lainnya.
Baca juga: TNI AL motivasi masyarakat Papua peduli protokol kesehatan
Kegiatan PPKM Maritime Hackathon 2021 itu dibuka langsung oleh Kadispotmar TNI AL Brigjen TNI (Mar) Nurri Andrianis Djatmika di Markas Komando Dispotmaral, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis.
PPKM Maritime Hackathon merupakan kompetisi kreativitas untuk menciptakan ide dan inovasi dalam pembentukan karakter maritim yang akan dimplementasi daiam pengembangan beragam produk yang mendukung pengelolaan data dan potensi martim.
"Hal ini untuk mendukung sektor edukasi, ekonomi, kesehatan, pariwisata, serta meningkatkan kualltas hidup masyarakat pesisir," kata Nurri.
Dalam kegiatan itu, Dispotmaral menggandeng Telkom University dan Temansiswa.com.
Baca juga: Intelijen TNI AL diminta perluas kerja sama demi perkuat kinerja
Dia menargetkan jumlah peserta yang mengikuti kegiatan PPKM Maritime Hackathon mencapai 100 tim karena kegiatan ini terbuka untuk umum.
"Mulai dari pelajar, mahasiswa hingga profesional. Masing-masing tim sebanyak tiga orang," katanya.
Saat ini, jumlah peserta yang telah mendaftar pada kegiatan itu sebanyak 24 tim mengingat pendaftaran sudah berlangsung sejak 5 Februari-22 Maret 2021 nanti.
Mereka yang sudah mendaftarkan diri akan menjalani proses seleksi pada 24-25 Maret 2021 dan pengumuman Grand Final pada 7-8 April 2021.
Kegiatan yang mengambil tema, "Maritim Jaya, Indonesia Hebat' juga bertujuan menghasilkan inovasi IT dalam memaksimalkan potensi maritim, memajukan UKM dan nelayan, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat pesisir.
Kompetisi dengan total hadiah Rp100 juta ini dalam rangka menggalang potensi anak bangsa di bidang inovasi produk digital kemaritiman.
Kegiatan Maritime Hacktahon menantang para peserta untuk menciptakan inovasi aplikasi yang memberikan solusi seperti peningkatan hasil produksi kelautan dan perikanan, pemberdayaan UKM, nelayan dan masyarakat pesisir di bidang ekonomi, pariwisata, edukasi dan kesehatan; serta sinergi TNI AL bersama rakyat menjaga laut Indonesia.
Baca juga: TNI AL harus terdepan dukung PC-PEN dan Vaksinasi Nasional
Kadispotmaral berharap dengan diselenggarakannya kompetisi itu dapat mendukung Dispotmaral dalam pengelolaan potensi maritim serta menciptakan produk yang bersifat praktis.
Para peserta yang mengikuti kompetisi wajib mengirimkan deskripsi singkat tentang ide produk yang ingin dikembangkan meliputi konsep, manfaat dan teknisnya. Selain itu, wajib membuat video presentasi yang dilampirkan berupa link video yang menjelaskan konsep dan demo aplikasi yang akan dikembangkan.
Video itu maksimal berdurasi 7 menit dan diunggah atau di-upload ke akun Youtube.
Di tempat yang sama, praktisi industri kreatif Chica Koeswoyo menambahkan kompetisi ini sangat strategis untuk menjaring potensi anak muda untuk berkontribusi dalam pengelolaan potensi maritim nasional.
"Nasionalisme era milenial saat ini memerlukan pendekatan berbeda. Kegiatan ini menjadi salah satu jawaban untuk meningkatkan potensinya," kata mantan penyanyi cilik ini.
Beberapa contoh produk berbasis digital yang bisa diciptakan melalui kompetisi ini, yakni sistem sensor monitoring kolam bioflok, integrasi dan analisa data nelayan dan UMKM, analisa dan prediksi hasil tangkap nelayan, sistem pelacakan penyakit menular di masyarakat berbasis mobile Apps dan lainnya.
Baca juga: TNI AL motivasi masyarakat Papua peduli protokol kesehatan
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2021
Tags: