"Tingkat kepuasan publik terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan rendah sekali, di bawah 40 persen," kata Direktur Program NSN Riandi dalam siaran persnya, di Jakarta, Kamis.
Sebagian besar publik ibu kota merasa tidak puas, yakni sebanyak 51,5 persen, sisanya tidak tahu/tidak jawab 9,2 persen.
Namun, dalam sejumlah survei calon presiden, nama Anies kerap bertengger di jajaran atas. Anies juga diyakini akan maju lagi untuk kedua kalinya jika pilkada jadi digelar pada 2022.
Tetapi, kata Riandi, dengan kinerja yang buruk, Anies harus bekerja keras untuk bisa kembali menang.
"Sejak awal menjabat sebagai Gubernur, Anies tampak tidak mampu men-deliver program sebagaimana yang dilakukan kepala-kepala daerah lainnya," ujar Riandi.
Anies hanya berputar-putar pada narasi, yang memang menjadi keunggulan dalam mengatur kata-kata lewat media.
Terlebih, sejumlah anggota DPRD DKI Jakarta yang dimotori Partai Solidaritas Indonesia (PSI) berniat menggulirkan interpelasi soal banjir.
Dalam janji kampanyenya, kata dia, Anies mengusulkan naturalisasi sebagai alternatif normalisasi, tetapi banjir tetap menerjang ibu kota.
"Sisa waktu Anies untuk memperbaiki kinerjanya makin sempit sebelum habis periode pada tahun depan, apalagi jika jadwal pilkada dimundurkan pada 2024, peluang Anies makin tipis untuk berlaga di panggung politik nasional," kata Riandi.
Nusantara Strategic Network (NSN) melakukan survei pada 20-27 Februari 2021, secara tatap muka dengan 400 responden mewakili seluruh wilayah di DKI Jakarta.
Baca juga: Haji Lulung: Anies masih ditolong Tuhan soal banjir Jakarta
Baca juga: Anies nyatakan sudah antisipasi prediksi cuaca ekstrim dari BMKG