Palu (ANTARA) - Kontak tembak antara Satuan tugas Madago Raya, gabungan TNI/Polri dengan Kelompok Daftar Pencarian Orang (DPO), Mujahidin Indonesia Timur Poso, Sulawesi Tengah, terjadi pada Rabu.
Kontak tembak tersebut merupakan rangkaian peristiwa kontak tembak yang terjadi pada Senin 01/03, dan mengakibatkan dua orang DPO MIT Poso serta satu anggota TNI meninggal dunia.
Dari keterangan pihak Kepolisian, saat kontak tembak terjadi, Pimpinan MIT Poso, Ali Kalora, sempat terkena tembakan, namun berhasil melarikan diri.
Dari hal itu, kemudian Polisi kembali menyisir dan mengejar kelompok tersebut di wilayah pegunungan Poso.
Baca juga: Polri persempit pergerakan kelompok Ali Kalora usai kontak tembak
"Ia itu waktu kejadian pertama, dia yang diduga Ali Kalora, sempat kena tembak, dan hari ini kemudian terlibat kontak tembak lagi saat kita melakukan penyisiran," ungkap Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Pol Didik Supranoto, pada Rabu 03/03.
Kontak tembak pada hari ini, Rabu 03/03 mengakibatkan satu anggota Kepolisian dari Brimob Polda Sulteng, yakni Briptu Herlis meninggal dunia.
"Korban mengalami luka tembak di bagian perut," jelas Didik
Rencananya, jenazah Briptu Herlis akan diberangkatkan ke kampung halamannya di Kendari, Sulawesi Tenggara.
Baca juga: Satu polisi meninggal ditembak kelompok MIT Poso
Baca juga: Polisi sebut DPO MIT Poso tersisa 9 orang bersama sejumlah simpatisan
Sempat kena tembak, Ali Kalora berhasil kabur
3 Maret 2021 19:04 WIB
Kondisi di Rumah Sakit Bhayangkara Palu, tempat jenazah Briptu Herlis Korban kontak tembak antara TNI/Polri vs MIT Poso, pada Rabu 03/03. FOTO/ ANTARA/ (Rangga Musabar)
Pewarta: Rangga Musabar
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2021
Tags: