Pemkab Serang kembangkan pangan lokal
3 Maret 2021 17:22 WIB
Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan DKPP Kabupaten Serang, Mumun Munawaroh saat meninjau leuit (Lumbung) di Desa Tanjung Manis Kecamatan Anyar beberapa waktu lalu. (ANTARA/Lukman Hakim).
Serang, Banten (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Serang terus berupaya meningkatkan ketahanan pangan, salah satu prioritasnya melalui pengembangan pangan lokal dan kearifan lokal.
Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Serang, Mumun Munawaroh di Serang, Rabu menjelaskan salah satu contoh pengembangan kearifan lokal adalah di Desa Tanjung Manis Kecamatan Anyar yang memiliki potensi pangan lokal beras Kewal dan Gadung.
"Mereka juga memiliki kearifan lokal yang selalu menyimpan gabah dalam leuit (lumbung) sehingga hampir tidak pernah membeli pangan pokok dari luar," kata Mumun.
Ia berharap ke depan daerah yang potensial tersebut akan dikembangkan supaya ada budidaya pangan lokal dan pengolahannya, sehingga kemandirian pangan di wilayah tersebut terjaga.
Terkait dengan penyaluran program cadangan pangan pemerintah daerah (CPPD) di masa pandemi, Mumun menjelaskan untuk tahun ini DKPP selalu siap menyalurkan selama ada perintah dari pejabat yang berwenang.
"CPPD Kabupaten Serang standby, bisa dikeluarkan kapan saja sepanjang ada perintah bupati atau usulan dari desa atau camat apabila ada masyarakat yang rentan rawan pangan baik transien, misalnya karena bencana alam, atau bencana kesehatan seperti pandemi sekarang ini, atau juga untuk rawan pangan kronis," katanya.
Lebih jauh Mumun mengemukakan, salah satu program bantuan yang melibatkan DKPP adalah program bantuan pangan non tunai atau BPNT, dimana DKPP sendiri menjadi salah satu anggotanya bersama dinas lain yang terkait.
"Mulai tahun ini kepala dinas kita masuk jadi salah satu anggota Tim Koordinasi Bansos Pangan Sembako Kabupaten Serang yang salah satunya adalah program BPNT. Kita memiliki kelompok binaan yang bergerak dalam distribusi beras yaitu lembaga usaha pangan masyarakat (LUPM) yang tersebar di beberapa kecamatan sentra produksi.
Ia menambahkan, selama ini mereka menjual beras langsung dari kelompok tani ke toko tani Indonesia ( TTI) se Jabodetabek dan Banten. Kelompok ini bisa diberdayakan untuk membantu program bansos.
Program BPNT, lanjutnya, merupakan upaya meningkatkan ketersediaan pangan di masyarakat, terutama masyarakat yang rentan rawan pangan akibat daya beli yang kurang. Di sisi lain kebijakan Bupati Serang agar bansos di Kabupaten Serang menggunakan beras dari daerah sendiri juga akan menjaga stabilitas harga gabah atau beras saat panen.
Baca juga: Aceh pilih kembangkan produksi ubi kayu sebagai pangan lokal 2021
Baca juga: Masyarakat Samo kembalikan pangan lokal lewat festival rakyat
Baca juga: Aceh pilih kembangkan produksi ubi kayu sebagai pangan lokal 2021
Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Serang, Mumun Munawaroh di Serang, Rabu menjelaskan salah satu contoh pengembangan kearifan lokal adalah di Desa Tanjung Manis Kecamatan Anyar yang memiliki potensi pangan lokal beras Kewal dan Gadung.
"Mereka juga memiliki kearifan lokal yang selalu menyimpan gabah dalam leuit (lumbung) sehingga hampir tidak pernah membeli pangan pokok dari luar," kata Mumun.
Ia berharap ke depan daerah yang potensial tersebut akan dikembangkan supaya ada budidaya pangan lokal dan pengolahannya, sehingga kemandirian pangan di wilayah tersebut terjaga.
Terkait dengan penyaluran program cadangan pangan pemerintah daerah (CPPD) di masa pandemi, Mumun menjelaskan untuk tahun ini DKPP selalu siap menyalurkan selama ada perintah dari pejabat yang berwenang.
"CPPD Kabupaten Serang standby, bisa dikeluarkan kapan saja sepanjang ada perintah bupati atau usulan dari desa atau camat apabila ada masyarakat yang rentan rawan pangan baik transien, misalnya karena bencana alam, atau bencana kesehatan seperti pandemi sekarang ini, atau juga untuk rawan pangan kronis," katanya.
Lebih jauh Mumun mengemukakan, salah satu program bantuan yang melibatkan DKPP adalah program bantuan pangan non tunai atau BPNT, dimana DKPP sendiri menjadi salah satu anggotanya bersama dinas lain yang terkait.
"Mulai tahun ini kepala dinas kita masuk jadi salah satu anggota Tim Koordinasi Bansos Pangan Sembako Kabupaten Serang yang salah satunya adalah program BPNT. Kita memiliki kelompok binaan yang bergerak dalam distribusi beras yaitu lembaga usaha pangan masyarakat (LUPM) yang tersebar di beberapa kecamatan sentra produksi.
Ia menambahkan, selama ini mereka menjual beras langsung dari kelompok tani ke toko tani Indonesia ( TTI) se Jabodetabek dan Banten. Kelompok ini bisa diberdayakan untuk membantu program bansos.
Program BPNT, lanjutnya, merupakan upaya meningkatkan ketersediaan pangan di masyarakat, terutama masyarakat yang rentan rawan pangan akibat daya beli yang kurang. Di sisi lain kebijakan Bupati Serang agar bansos di Kabupaten Serang menggunakan beras dari daerah sendiri juga akan menjaga stabilitas harga gabah atau beras saat panen.
Baca juga: Aceh pilih kembangkan produksi ubi kayu sebagai pangan lokal 2021
Baca juga: Masyarakat Samo kembalikan pangan lokal lewat festival rakyat
Baca juga: Aceh pilih kembangkan produksi ubi kayu sebagai pangan lokal 2021
Pewarta: Lukman Hakim/Sambas
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021
Tags: