Jakarta (ANTARA) - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral sedang mengembangkan katalog digital untuk pemasaran produk mineral dan batu bara agar mampu mendorong Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pada sektor pertambangan.

"Saya mendukung dan mendorong penuh para produsen dalam negeri untuk mengkampanyekan produk-produknya. Di Minerba ada Minepedia, platform yang bisa digunakan untuk mempromosikan produk dalam negeri," kata Direktur Jenderal Mineral dan Batu bara Kementerian ESDM Ridwan Jamaludin dalam diskusi daring yang dipantau dari Jakarta, Rabu.

Minepedia merupakan aplikasi katalog digital yang dapat memberikan manfaat bagi pemerintah, pelaku usaha pertambangan, produsen penunjang sektor pertambangan, dan masyarakat.

Pengembangan aplikasi Minepedia bertujuan untuk menjawab tantangan revolusi industri dalam sektor pertambangan di mana para stakeholder akan lebih mudah mencari referensi barang-barang tambang yang diproduksi dalam negeri karena terdapat nama nama produsen, spesifikasi produk, dan kisaran harga produk pertambangan.

Sementara itu, Minepedia bisa menjadi marketplace bagi para pelaku usaha tambang dan masyarakat untuk menjual dan mempromosikan produk-produk pertambangan.

Lalu, pemerintah akan lebih mudah mengontrol, mendorong, dan mengevaluasi tumbuh kembang sektor pendukung pertambangan sehingga memberikan efek berganda untuk ekonomi nasional.

Aplikasi Minepedia akan diluncurkan tahun ini dan dapat diakses melalui Google Crome, Mozila Firefox, Android ataupun IOS.

Pemerintah mendorong perusahaan-perusahaan tambang agar memakai alat operasional buatan dalam negeri melalui kebijakan Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN). Selain menekan kegiatan impor, kebijakan ini diharapkan dapat memperluas lapangan kerja.

"Bentuk kemerdekaan baru bagi Indonesia adalah kemampuan kita untuk berdiri di atas kaki sendiri dalam memenuhi kebutuhan kita di sektor pertambangan," kata Ridwan Jamaludin.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Mineral dan Batu bara Kementerian ESDM, tingkat komponen dalam negeri untuk sektor batubara pada 2020 mencapai 35,85 persen. Angka ini lebih tinggi bila dibandingkan pada 2019 yang hanya sebesar 23,30 persen.

Baca juga: J Resources prioritaskan penggunaan produk lokal di kegiatan tambang
Baca juga: Harga patokan ekspor sejumlah produk tambang turun, ini alasannya
Baca juga: Indonesia pasar utama produk alat berat Belarus