Menkeu berharap INA mampu akselerasi pembangunan infrastruktur
3 Maret 2021 16:47 WIB
Ilustrasi - Foto udara pembangunan ruas jalan tol Padang - Pekanbaru di Nagari Kasang, Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat, Jumat (26/2/2021). ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/rwa.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kehadiran Indonesia Investment Authority (INA) diharapkan mampu mengakselerasi atau mempercepat pembangunan infrastruktur di Tanah Air.
“Saya berharap INA mampu menjadi pilihan pembiayaan alternatif dalam mengakselerasi pembangunan infrastruktur di Indonesia,” ujarnya dalam webinar Peluang Pendanaan SWF Untuk Percepatan Pembangunan Infrastruktur Transportasi di Indonesia, Rabu.
Sri Mulyani menyebut pemerintah menggunakan instrumen Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Sovereign Wealth Funds (SWF), dengan nama Indonesia Investment Authority (INA) untuk mengurangi eksposur utang jangka pendek. Selain itu, kehadiran INA diyakini turut memberikan pilihan kepada para investor untuk berinvestasi di Indonesia.
Investor bisa berinvestasi ke Indonesia melalui berbagai jalur dari mulai mereka membeli saham, membeli surat berharga negara, melakukan investasi seperti PMA dan PMDN melalui BKPM, serta mereka juga bisa melakukan kolaborasi partnership bersama-sama dengan partner lokalnya.
“Ini adalah salah satu upaya kita untuk terus meningkatkan daya tarik ekonomi Indonesia, termasuk memberikan pilihan kepada para investor untuk berinvestasi," ujarnya.
Ia mengatakan, target investasi periode pertama diprioritaskan di bidang infrastruktur transportasi dan perhubungan. Pemerintah telah menambahkan modal sebesar Rp15 triliun pada tahun 2020, Rp15 triliun di tahun 2021 yang berasal dari APBN, serta inbreng dari saham BUMN sehingga total modal INA sebesar Rp75 triliun.
“Dengan modal sebesar 75 triliun rupiah yang disertakan pemerintah, ditargetkan 300 triliun rupiah akan menjadi partner dari INA,” katanya.
Sri Mulyani menambahkan pembangunan infrastruktur transportasi masih akan terus dilakukan. Proyek jalan tol, bandara, dan pelabuhan diharapkan mampu memperbaiki perekonomian pasca pandemi Covid-19.
“Bangkitnya kembali sektor transportasi dan perhubungan akan menandai pulihnya ekonomi Indonesia,” ujarnya.
Baca juga: Sri Mulyani katakan LPI akan dikelola baik agar tak seperti 1MDB
Baca juga: Sri Mulyani: Sudah banyak investor global ingin kerja sama dengan LPI
Baca juga: Luhut sebut LPI akan berdampak besar dorong investasi masuk
“Saya berharap INA mampu menjadi pilihan pembiayaan alternatif dalam mengakselerasi pembangunan infrastruktur di Indonesia,” ujarnya dalam webinar Peluang Pendanaan SWF Untuk Percepatan Pembangunan Infrastruktur Transportasi di Indonesia, Rabu.
Sri Mulyani menyebut pemerintah menggunakan instrumen Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Sovereign Wealth Funds (SWF), dengan nama Indonesia Investment Authority (INA) untuk mengurangi eksposur utang jangka pendek. Selain itu, kehadiran INA diyakini turut memberikan pilihan kepada para investor untuk berinvestasi di Indonesia.
Investor bisa berinvestasi ke Indonesia melalui berbagai jalur dari mulai mereka membeli saham, membeli surat berharga negara, melakukan investasi seperti PMA dan PMDN melalui BKPM, serta mereka juga bisa melakukan kolaborasi partnership bersama-sama dengan partner lokalnya.
“Ini adalah salah satu upaya kita untuk terus meningkatkan daya tarik ekonomi Indonesia, termasuk memberikan pilihan kepada para investor untuk berinvestasi," ujarnya.
Ia mengatakan, target investasi periode pertama diprioritaskan di bidang infrastruktur transportasi dan perhubungan. Pemerintah telah menambahkan modal sebesar Rp15 triliun pada tahun 2020, Rp15 triliun di tahun 2021 yang berasal dari APBN, serta inbreng dari saham BUMN sehingga total modal INA sebesar Rp75 triliun.
“Dengan modal sebesar 75 triliun rupiah yang disertakan pemerintah, ditargetkan 300 triliun rupiah akan menjadi partner dari INA,” katanya.
Sri Mulyani menambahkan pembangunan infrastruktur transportasi masih akan terus dilakukan. Proyek jalan tol, bandara, dan pelabuhan diharapkan mampu memperbaiki perekonomian pasca pandemi Covid-19.
“Bangkitnya kembali sektor transportasi dan perhubungan akan menandai pulihnya ekonomi Indonesia,” ujarnya.
Baca juga: Sri Mulyani katakan LPI akan dikelola baik agar tak seperti 1MDB
Baca juga: Sri Mulyani: Sudah banyak investor global ingin kerja sama dengan LPI
Baca juga: Luhut sebut LPI akan berdampak besar dorong investasi masuk
Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021
Tags: