Jakarta (ANTARA) - Pemerintah menyerap dana Rp10 triliun dari lelang lima seri Surat Utang Negara (SUN) tambahan atau Greenshoe Option dengan total penawaran masuk sebesar Rp20,18 triliun.

Keterangan pers dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan di Jakarta, Rabu, mengatakan lelang SUN tambahan itu masih di bawah target maksimal Rp28 triliun.

Untuk seri FR0086, jumlah dimenangkan mencapai Rp0,7 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,65961 persen. Penawaran masuk untuk seri dengan tenor 5 tahun ini mencapai Rp4,3 triliun.

Untuk seri FR0087, jumlah dimenangkan mencapai Rp0,72 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,54977 persen. Penawaran masuk untuk seri dengan tenor 10 tahun ini mencapai Rp4,38 triliun.

Untuk seri FR0088, jumlah dimenangkan mencapai Rp4,56 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,37548 persen. Penawaran masuk untuk seri dengan tenor 15 tahun ini mencapai Rp4,56 triliun.

Untuk seri FR0083, jumlah dimenangkan mencapai Rp0,57 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,22994 persen. Penawaran masuk untuk seri dengan tenor 19 tahun ini mencapai Rp3,49 triliun.

Terakhir, untuk seri FR0089, jumlah dimenangkan mencapai Rp3,43 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,89681 persen. Penawaran masuk untuk seri dengan tenor 30 tahun ini mencapai Rp3,43 triliun.

Dengan adanya lelang tersebut, maka secara keseluruhan jumlah pembiayaan negara yang berasal dari SUN selama Januari-Maret 2021 mencapai Rp171,95 triliun.

Lelang tambahan SUN itu dilakukan pemerintah di luar jadwal rutin, karena rendahnya penawaran yang masuk dari lelang SUN pada Selasa (2/3) yaitu hanya sebesar Rp49,73 triliun.

Dari lelang tujuh seri SUN tersebut, pemerintah menyerap dana Rp17 triliun. Realisasi lelang ini jauh di bawah target indikatif yang ditetapkan sebelumnya Rp30 triliun.

Baca juga: Kemenkeu: Penawaran lelang SUN rendah terdampak pergerakan obligasi AS

Baca juga: Kemenkeu: permintaan investor masih terjaga dalam lelang SUN