India mengaku miliki banyak vaksin COVID untuk rakyatnya sendiri
3 Maret 2021 09:23 WIB
Seorang polisi wanita bereaksi saat menerima suntikan vaksin COVID-19, COVISHIELD yang diproduksi oleh Institut Serum India, di Rumah Sakit Umum di Ahmedabad, India, Minggu (31/1/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Amit Dave/HP/djo.
New Delhi (ANTARA) - Pemerintah India pada Selasa (2/3) meyakinkan bahwa ada banyak vaksin COVID-19 untuk rakyatnya meskipun negara itu telah mengirimkan sejumlah banyak vaksin ke luar negeri.
Pemerintah juga mendesak negara-negara bagian di India untuk tidak mengerahkan persediaan vaksin.
India perlu meningkatkan kecepatan imunisasi COVID di dalam negeri karena sejauh ini negara itu baru menginokulasi lebih dari 12 juta orang. India ingin memvaksin 300 juta orang, yakni seperlima dari populasinya, terhadap virus corona pada Agustus.
India membuat 60 persen dari semua jumlah vaksin di dunia dan telah memberikan atau menjual vaksin COVID-19 ke beberapa negara.
"Pemerintah Pusat memiliki stok vaksin yang memadai dan akan memberikan dosis vaksin yang diperlukan ke Amerika Serikat dan wilayah-wilayah Persatuan," kata pemerintah federal India dalam sebuah pernyataan.
"Negara seharusnya tidak menyimpan, mencadangkan, menjaga atau membuat persediaan penyangga vaksin COVID," kata pernyataan tersebut.
Dengan lebih dari 11 juta kasus COVID, India telah melaporkan jumlah kasus tertinggi di dunia setelah Amerika Serikat. Korban jiwa akibat COVID di India mencapai 157.248 orang.
Kasus COVID yang tercatat di India terus turun sejak puncaknya pada pertengahan September tahun lalu, sebelum naik lagi sejak awal Februari.
Delapan dari 10 kasus infeksi virus corona baru-baru ini telah dilaporkan oleh lima negara bagian India, terutama Maharashtra dan Kerala.
Sumber: Reuters Baca juga: PM India terima suntikan vaksin virus corona produksi dalam negeri
Baca juga: Prioritas vaksin ke India, Serum Institute minta negara lain bersabar
Baca juga: India sebut akan kirim vaksin AstraZeneca ke Kanada 'sebelum sebulan'
Pemerintah juga mendesak negara-negara bagian di India untuk tidak mengerahkan persediaan vaksin.
India perlu meningkatkan kecepatan imunisasi COVID di dalam negeri karena sejauh ini negara itu baru menginokulasi lebih dari 12 juta orang. India ingin memvaksin 300 juta orang, yakni seperlima dari populasinya, terhadap virus corona pada Agustus.
India membuat 60 persen dari semua jumlah vaksin di dunia dan telah memberikan atau menjual vaksin COVID-19 ke beberapa negara.
"Pemerintah Pusat memiliki stok vaksin yang memadai dan akan memberikan dosis vaksin yang diperlukan ke Amerika Serikat dan wilayah-wilayah Persatuan," kata pemerintah federal India dalam sebuah pernyataan.
"Negara seharusnya tidak menyimpan, mencadangkan, menjaga atau membuat persediaan penyangga vaksin COVID," kata pernyataan tersebut.
Dengan lebih dari 11 juta kasus COVID, India telah melaporkan jumlah kasus tertinggi di dunia setelah Amerika Serikat. Korban jiwa akibat COVID di India mencapai 157.248 orang.
Kasus COVID yang tercatat di India terus turun sejak puncaknya pada pertengahan September tahun lalu, sebelum naik lagi sejak awal Februari.
Delapan dari 10 kasus infeksi virus corona baru-baru ini telah dilaporkan oleh lima negara bagian India, terutama Maharashtra dan Kerala.
Sumber: Reuters Baca juga: PM India terima suntikan vaksin virus corona produksi dalam negeri
Baca juga: Prioritas vaksin ke India, Serum Institute minta negara lain bersabar
Baca juga: India sebut akan kirim vaksin AstraZeneca ke Kanada 'sebelum sebulan'
Penerjemah: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021
Tags: