Banyuwangi (ANTARA) - Ketua DPR RI Puan Maharani menyatakan bahwa kecepatan terealisasinya vaksinasi COVID-19 sangat bergantung pada kesiapan pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) di seluruh Indonesia.
"Puskesmas menjadi ujung tombak pelaksanaan program vaksinasi COVID-19," kata dia saat meninjau pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Puskesmas Kabat, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa.
Menurut mantan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan itu, dengan memiliki tenaga kesehatan dan infrastruktur puskesmas yang andal, seperti di Puskesmas Kabat, maka proses vaksinasi berlangsung lancar.
"Lewat puskesmas, warga di desa-desa terjangkau vaksinasi, sehingga prinsip vaksinasi berkeadilan terpenuhi," kata politikus PDIP itu.
Baca juga: Presiden berharap vaksinasi segera selesai, ekonomi bangkit kembali
Puan Maharani juga menyempatkan berdialog dengan tenaga kesehatan di Puskesmas Kabat. Salah satu yang dibahas adalah penggunaan teknologi informasi untuk mempercepat pelayanan kepada masyarakat.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas menjelaskan bahwa pihaknya terus memantau pelaksanaan vaksinasi di wilayahnya.
"Alhamdulillah, sejauh ini semua berjalan lancar. Kami terus meminta kepada Dinas Kesehatan untuk mengoptimalkan pelaksanaan vaksin kepada target sasaran. Di semua puskesmas, vaksinasi dijalankan dengan sasaran serta tahapan sesuai ketentuan dari pemerintah pusat," tutur dia.
Banyuwangi telah menerima 34.140 dosis vaksin atau setara 17.070 sasaran vaksinasi COVID-19. Hingga saat ini, tercatat sekitar 11.000 warga divaksin, dan akan dituntaskan dalam pekan ini untuk mencapai total sasaran.
Baca juga: Ketua DPR berharap teknologi informasi juga bermanfaat hingga pelosok
Baca juga: Presiden instruksikan penguatan puskesmas untuk penanganan COVID-19
Puan: Kecepatan vaksinasi COVID-19 tergantung kesiapan puskesmas
2 Maret 2021 23:28 WIB
Ketua DPR RI Puan Maharani meninjau vaksinasi COVID-19 di Puskesmas Kabat, Banyuwangi, Selasa (2/3/2021) . (ANTARA/HO-Pemkab Banyuwangi)
Pewarta: Masuki M. Astro/Novi Husdinariyanto
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021
Tags: