Sepuluh juta dosis bahan baku vaksin Sinovac kembali tiba di Indonesia
2 Maret 2021 18:39 WIB
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono saat memberikan keterangan terkait kedatangan 10 juta dosis bahan baku vaksin Sinovac di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Selasa (2/3/2021). ANTARA/Biro Pers Sekretariat Presiden/pri.
Jakarta (ANTARA) - Sebanyak sepuluh juta dosis bahan baku vaksin COVID-19 dari perusahaan asal Tiongkok Sinovac kembali tiba di Indonesia melalui Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Selasa.
Bahan baku vaksin tersebut didatangkan melalui penjemputan khusus Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA891.
"Alhamdulillah, hari ini kita kedatangan sepuluh juta bulk vaccine. Bulk vaccine ini adalah materi dasar vaksin yang nanti akan dibuat Bio Farma menjadi vaksin (siap pakai)," ujar Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono dalam keterangan pers virtual di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Menkes bersyukur Indonesia dapat empat vaksin COVID-19
Baca juga: Pengamat: Kedatangan vaksin memberi kepastian investor infrastruktur
Kedatangan sepuluh juta dosis bahan baku vaksin ini merupakan kedatangan kelima setelah pada kedatangan sebelumnya pemerintah juga telah mendatangkan vaksin siap pakai maupun bahan baku vaksin.
Pada kedatangan pertama dan kedua, pemerintah mendatangkan 1,2 juta dan 1,8 juta dosis vaksin siap pakai. Sedangkan untuk kedatangan ketiga dan keempat masing-masing terdiri dari 15 juta dan 10 juta dosis bahan baku vaksin.
Dengan demikian, pemerintah telah mendatangkan 38 juta dosis vaksin yang berasal dari perusahaan Sinovac.
Vaksin-vaksin tersebut akan digunakan untuk mendukung program vaksinasi massal secara gratis yang menargetkan 181,5 juta masyarakat.
"Bertahap, nanti kemudian akan datang 185 juta vaksin yang berasal dari Sinovac," kata Dante.
Bahan baku tersebut, sebagaimana bahan baku pada kedatangan ketiga dan keempat, selanjutnya akan diolah dan diproduksi lebih jauh oleh BUMN farmasi PT Bio Farma yang telah memperoleh sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Vaksin COVID-19 produksi Sinovac tersebut sebelumnya juga telah menerima izin penggunaan darurat dari BPOM dan memperoleh fatwa halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Baca juga: Erick Thohir: Kedatangan vaksin COVID-19 bukti kekuatan gotong-royong
Baca juga: AFPI: Kedatangan vaksin COVID bangun optimisme fintech pendanaan
Dante mengatakan, selain mengadakan vaksin COVID-19 yang berasal dari Sinovac, pemerintah juga telah memperoleh komitmen pengadaan vaksin dari sejumlah perusahaan farmasi lainnya, yakni AstraZeneca dari Inggris, Pfizer-BioNTech dari Jerman dan Amerika, serta Novavax dari Amerika yang kesemuanya akan digunakan dalam program vaksinasi pemerintah.
"Semua vaksin tersebut akan memenuhi kebutuhan vaksinasi seluruh masyarakat Indonesia," katanya.
Bahan baku vaksin tersebut didatangkan melalui penjemputan khusus Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA891.
"Alhamdulillah, hari ini kita kedatangan sepuluh juta bulk vaccine. Bulk vaccine ini adalah materi dasar vaksin yang nanti akan dibuat Bio Farma menjadi vaksin (siap pakai)," ujar Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono dalam keterangan pers virtual di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Menkes bersyukur Indonesia dapat empat vaksin COVID-19
Baca juga: Pengamat: Kedatangan vaksin memberi kepastian investor infrastruktur
Kedatangan sepuluh juta dosis bahan baku vaksin ini merupakan kedatangan kelima setelah pada kedatangan sebelumnya pemerintah juga telah mendatangkan vaksin siap pakai maupun bahan baku vaksin.
Pada kedatangan pertama dan kedua, pemerintah mendatangkan 1,2 juta dan 1,8 juta dosis vaksin siap pakai. Sedangkan untuk kedatangan ketiga dan keempat masing-masing terdiri dari 15 juta dan 10 juta dosis bahan baku vaksin.
Dengan demikian, pemerintah telah mendatangkan 38 juta dosis vaksin yang berasal dari perusahaan Sinovac.
Vaksin-vaksin tersebut akan digunakan untuk mendukung program vaksinasi massal secara gratis yang menargetkan 181,5 juta masyarakat.
"Bertahap, nanti kemudian akan datang 185 juta vaksin yang berasal dari Sinovac," kata Dante.
Bahan baku tersebut, sebagaimana bahan baku pada kedatangan ketiga dan keempat, selanjutnya akan diolah dan diproduksi lebih jauh oleh BUMN farmasi PT Bio Farma yang telah memperoleh sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Vaksin COVID-19 produksi Sinovac tersebut sebelumnya juga telah menerima izin penggunaan darurat dari BPOM dan memperoleh fatwa halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Baca juga: Erick Thohir: Kedatangan vaksin COVID-19 bukti kekuatan gotong-royong
Baca juga: AFPI: Kedatangan vaksin COVID bangun optimisme fintech pendanaan
Dante mengatakan, selain mengadakan vaksin COVID-19 yang berasal dari Sinovac, pemerintah juga telah memperoleh komitmen pengadaan vaksin dari sejumlah perusahaan farmasi lainnya, yakni AstraZeneca dari Inggris, Pfizer-BioNTech dari Jerman dan Amerika, serta Novavax dari Amerika yang kesemuanya akan digunakan dalam program vaksinasi pemerintah.
"Semua vaksin tersebut akan memenuhi kebutuhan vaksinasi seluruh masyarakat Indonesia," katanya.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021
Tags: