Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perhubungan membuka beberapa pelabuhan, salah satunya Pelabuhan Depapre di Distrik Depapre, Kabupaten Jayapura, Papua, sekaligus membuka rute baru tol laut dengan kode T-19 yang menjadi akses konektivitas di wilayah Papua dan Papua Barat.

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kemenhub Capt. Antoni Arif Priyadi dalam rilis yang diterima di Jakarta, Selasa, menyebutkan pembukaan pelabuhan peti kemas Depapre merupakan wujud semangat masyarakat Papua dan konsistensi pemerintah daerah dalam membuka peluang untuk memajukan daerahnya.

"KM Logistik Nusantara 2 untuk kedua kali sukses bersandar di Pelabuhan Depapre pada pada Minggu (21/2) lalu. Mereka menurunkan 6 kontainer beras dari Merauke," katanya.

Baca juga: Program tol laut terbukti mampu kurangi disparitas harga

Antoni mengatakan KM Logistik Nusantara 2 mengangkut muatan balik sebanyak 11 kontainer untuk dikirim kembali ke Merauke. Salah satunya berisi air minum dalam kemasan RobongHolo dan 10 kontainer lainnya berisi batu ciping (batu split).

"Inilah salah satu wujud tujuan program Tol Laut. Mendapat kiriman produk yang dibutuhkan dan mengirimkan produk lokal ke luar daerah, hal ini menjadi capaian yang luar biasa bagi operasinya pelabuhan baru seperti Pelabuhan Depapre di Kabupaten Jayapura", ujarnya.

Air kemasan RobongHolo diproduksi oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Jayapura. Sedangkan batu ciping diproduksi oleh perusahaan lokal Jayapura, PT Midhyan Putra Mandiri Papua.

Pengiriman batu ciping berbagai ukuran sebanyak 32.000 ton per trip dengan kapal tol laut Lognus 2. Pengiriman perdana 99 m kubik dengan menggunakan 10 kontainer. Dan tahap ke dua direncanakan 225 m kubik.

Baca juga: Terbukti turunkan harga, Kemenhub terus buka trayek baru tol laut

Antoni mengungkapkan, Merauke membutuhkan batu ciping dan pasir dengan permintaan cukup tinggi untuk membangun infrastruktur di daerah tersebut. Seperti membangun rumah, gedung, jembatan dan jalan.

Selama ini, kebutuhan bahan-bahan tersebut diperoleh dari luar pulau, salah satunya dari Palu, Sulawesi Tengah dengan harga cukup tinggi karena biaya logistik yang yang cukup besar.

"Namun dengan adanya Tol Laut kini mereka mendapat pasokan dari pulau Papua itu sendiri dan tentunya dengan harga yang lebih terjangkau karena biaya logistik lebih murah," ungkapnya.

Dengan adanya rute tol laut ini, dinilai sangat membantu para pengusaha dan pekerja lokal untuk memasarkan produknya secara lebih luas dan menguntungkan.

“Pengusaha dan pekerja berterima kasih dengan dibukanya Pelabuhan Depapre karena membuka keterisolasian wilayah serta menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat,” ujarnya.