IHSG diprediksi menguat ikuti kenaikan bursa saham AS
2 Maret 2021 09:50 WIB
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Jakarta, Kamis (11/2/2021). Jelang libur Imlek 2021, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,33 persen atau 20,69 poin menjadi 6.222,52. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.
Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa diprediksi menguat mengikuti kenaikan bursa saham Amerika Serikat.
IHSG dibuka menguat 28,93 poin atau 0,46 persen ke posisi 6.367,44. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 7,22 poin atau 0,75 persen ke posisi 974,94.
"Secara sentimen, pergerakan IHSG hari ini berpotensi melanjutkan penguatannya di tengah meredanya kekhawatiran dari imbal obligasi," kata Kepala Riset Reliance Sekuritas Lanjar Nafi dalam laporan yang dikutip Antara di Jakarta, Selasa.
Baca juga: IHSG ditutup menguat tajam, ditopang insentif kendaraan dan perumahan
Investor mengabaikan kekhawatiran tentang dampak dari imbal hasil obligasi yang lebih tinggi. Tolok ukur imbal hasil AS telah mengalami kenaikan dan penurunan tertajam dalam beberapa bulan.
Investor menumpuk kembali aset berisiko menyusul aksi jual obligasi yang dipicu oleh kekhawatiran bahwa stimulus besar-besaran serta kemajuan dalam memerangi COVID-19 telah membuat beberapa area ekonomi berisiko kemungkinan mengalami panas berlebih.
Dari komoditas, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) turun di sekitar level 60 dolar AS per barel menjelang pertemuan kunci OPEC + minggu ini yang mungkin mengembalikan lebih banyak pasokan kembali ke pasar.
Baca juga: Saham Asia diperkirakan menguat saat aset-aset berisiko bersinar
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 39,61 poin atau 0,13 persen ke 29.622,67, indeks Hang Seng naik 179,18 poin atau 0,61 persen ke 29.671,75, dan indeks Straits Times meningkat 17,16 poin atau 0,58 persen ke 2.990,16.
IHSG dibuka menguat 28,93 poin atau 0,46 persen ke posisi 6.367,44. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 7,22 poin atau 0,75 persen ke posisi 974,94.
"Secara sentimen, pergerakan IHSG hari ini berpotensi melanjutkan penguatannya di tengah meredanya kekhawatiran dari imbal obligasi," kata Kepala Riset Reliance Sekuritas Lanjar Nafi dalam laporan yang dikutip Antara di Jakarta, Selasa.
Baca juga: IHSG ditutup menguat tajam, ditopang insentif kendaraan dan perumahan
Investor mengabaikan kekhawatiran tentang dampak dari imbal hasil obligasi yang lebih tinggi. Tolok ukur imbal hasil AS telah mengalami kenaikan dan penurunan tertajam dalam beberapa bulan.
Investor menumpuk kembali aset berisiko menyusul aksi jual obligasi yang dipicu oleh kekhawatiran bahwa stimulus besar-besaran serta kemajuan dalam memerangi COVID-19 telah membuat beberapa area ekonomi berisiko kemungkinan mengalami panas berlebih.
Dari komoditas, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) turun di sekitar level 60 dolar AS per barel menjelang pertemuan kunci OPEC + minggu ini yang mungkin mengembalikan lebih banyak pasokan kembali ke pasar.
Baca juga: Saham Asia diperkirakan menguat saat aset-aset berisiko bersinar
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 39,61 poin atau 0,13 persen ke 29.622,67, indeks Hang Seng naik 179,18 poin atau 0,61 persen ke 29.671,75, dan indeks Straits Times meningkat 17,16 poin atau 0,58 persen ke 2.990,16.
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021
Tags: