Palembang (ANTARA) - Pusat Pembelaan Hak-hak Perempuan "Women`s Crisis Centre-WCC" Palembang, Sumatera Selatan menggandeng sejumlah komunitas anak muda untuk menggalakkan kegiatan sosialisasi tindak kekerasan dalam rumah tangga, perempuan dan anak-anak.

"Sosialisasi tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak memerlukan partisipasi dari semua pihak dan lapisan masyarakat, oleh karena itu perlu digandeng komunitas anak muda yang memiliki semangat tinggi, serta akses kepada orang tua dan sesama anak muda yang akan membangun rumah tangga," kata Direktur Women`s Crisis Centre (WCC) Palembang Yeni Roslaini Izi, di Palembang, Senin.

Menurut dia, komunitas yang digandeng untuk menggalakkan kegiatan sosialisasi seperti komunitas pelajar, mahasiswa, pencinta seni budaya dan olahraga.

Melalui dukungan komunitas itu diharapkan dapat lebih tepat sasaran menyampaikan penjelasan mengenai kasus KDRT dan tindak kekerasan terhadap perempuan, cara penanggulangannya kepada keluarga dan masyarakat secara umum, dan upaya menempuh jalur hukum terhadap pelaku kejahatan itu, katanya.

Baca juga: WCC Palembang dampingi pemulihan 113 perempuan korban kekerasan
Baca juga: Pertunjukan musik klasik virtual ini untuk perangi KDRT


Dia menjelaskan, tindak kekerasan terhadap perempuan seperti KDRT, dan tindak kekerasan seksual atau pelecehan seksual jumlahnya terus meningkat, namun hanya sebagian kecil yang terungkap dan kasusnya diproses secara hukum.

Tindak kekerasan terhadap perempuan di daerah ini cukup tinggi yakni jumlahnya lebih dari 100 kasus setiap tahunnya.

Sedikitnya jumlah kasus tindak kekerasan terhadap perempuan terungkap karena korbannya takut dan malu diketahui permasalahan itu oleh orang banyak dan dianggap sebagai aib keluarga.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut agar tidak semakin parah, aktivis WCC terus berupaya melakukan sosialisasi tindak kekerasan terhadap perempuan kepada ibu-ibu rumah tangga maupun remaja putri, di kawasan permukiman penduduk, dan sejumlah tempat lainnya seperti pabrik yang mempekerjakan banyak buruh perempuan, ujarnya.

Baca juga: WCC Palembang edukasi 'emak-emak' berani melawan KDRT
Baca juga: Menteri PPPA: Upaya pencegahan KDRT harus libatkan generasi muda