Jakarta (ANTARA) - Bank Mandiri telah memperkuat layanan penukaran uang kertas asing antarbank yang dapat lebih menjangkau berbagai wilayah utama di Indonesia untuk mendukung efisiensi biaya perbankan.
Menurut Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Panji Irawan dalam pernyataan di Jakarta, Senin, penguatan layanan ini dilakukan dengan memanfaatkan unit pooling cash Bank Mandiri atau unit pengelola uang tunai yang telah hadir di 25 kota.
Kota-kota tersebut antara lain Medan, Palembang, Lampung, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Denpasar, Surabaya, Jakarta, Banjarmasin, Pontianak, Balikpapan, Samarinda, Makassar, Manado dan Mataram.
"Keberadaan unit pooling cash di berbagai wilayah semakin memudahkan dan mendekatkan bank-bank dengan pasokan uang kertas asing yang aman dan terjamin keasliannya sehingga dapat membantu memangkas biaya pengangkutan," katanya.
Ia memastikan perluasan peran ini sejalan dengan keinginan Bank Mandiri untuk menjadi mitra finansial utama pilihan nasabah dengan layanan perbankan yang simpel dan andal.
Layanan yang disebut Banknotes Interbank Center Agent (BICA) ini telah mendorong peningkatan transaksi penukaran uang kertas asing di Bank Mandiri sebesar 273 persen menjadi 168 juta dolar AS pada 2020, dibandingkan 45 juta dolar AS pada 2019.
Panji menambahkan selain akses yang semakin luas, kenaikan transaksi BICA Bank Mandiri pada 2020 juga ditopang oleh kemampuan dalam memenuhi berbagai kebutuhan mata uang asing.
Saat ini, BICA Bank Mandiri melayani transaksi pembelian atau penjualan 13 mata uang asing utama antara lain dolar Australia, dolar Kanada, franc Swiss, euro dan poundsterling Inggris.
Selain itu, juga layanan transaksi lainnya untuk dolar Hong Kong, yen Jepang, ringgit Malaysia, dolar Selandia Baru, yuan China, riyal Arab Saudi, dolar Singapura dan dolar AS.
Panji mengatakan salah satu keunggulan Bank Mandiri dalam jasa penukaran uang kertas asing ini adalah adanya dukungan lisensi ekspor impor uang kertas asing yang dimiliki.
"Dengan lisensi ini, BICA juga memiliki sumber pasokan uang kertas asing lain di luar hasil transaksi pembelian dari pasar domestik, yaitu dari pasar keuangan regional, seperti Singapura dan Hong Kong," katanya.
Menurut Panji, kepemilikan lisensi ini menjadi sangat esensial terutama pada saat kebutuhan valas di dalam negeri sangat tinggi, misalnya untuk kebutuhan ritel dan sektor pariwisata.
Baca juga: Bank Mandiri kembangkan layanan kustodian dan trustee
Baca juga: Kantor luar negeri Bank Mandiri masih catat pertumbuhan laba 19 persen
Baca juga: Bank Indonesia tertibkan 41 usaha penukaran valas tak berizin di Bali
Bank Mandiri perluas akses transaksi uang kertas asing antarbank
1 Maret 2021 15:31 WIB
Logo Bank Mandiri. ANTARA FOTO/Septianda Perdana/aa.
Pewarta: Satyagraha
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: