BPPT akan evaluasi operasi rekayasa cuaca di Jabodetabek
28 Februari 2021 19:30 WIB
Arsip Foto. Sejumlah personel TNI AU memasukkan penampung garam untuk keperluan operasi rekayasa cuaca ke Pesawat CN 295 di Skadron Udara 2 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (3/1/2020). Operasi tersebut ditujukan untuk mengurangi curah hujan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/pd.
Jakarta (ANTARA) - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) akan mengevaluasi pelaksanaan operasi rekayasa cuaca untuk mitigasi dampak cuaca ekstrem di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
"Operasi akan dievaluasi pada hari Senin, 1 Maret 2021, bersama BNPB dan BMKG untuk menentukan apakah lanjut atau dihentikan berdasarkan masukan proyeksi cuaca ke depan," kata Kepala BPPT Hammam Riza di Jakarta, Minggu.
Hammam menjelaskan bahwa pada Minggu disiapkan bahan semai berupa 2,3 ton NaCl serta dua sorti penerbangan menggunakan pesawat CN-295 dan CASA-212 milik TNI Angkatan Udara untuk mendukung penerapan teknologi modifikasi cuaca (TMC) di wilayah Jabodetabek.
Teknologi modifikasi cuaca diterapkan untuk mengupayakan hujan turun sebelum awan hujan mencapai Jabodetabek sehingga intensitas hujan di wilayah tersebut berkurang dan tidak sampai menimbulkan banjir.
Sejak 21 Februari 2021 hingga 27 Februari 2021, sebanyak 22 ton NaCl ditebar menggunakan 13 sorti penerbangan dalam operasi rekayasa cuaca di wilayah Jabodetabek.
BPPT bekerja sama dengan TNI Angkatan Udara, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional dalam menjalankan operasi rekayasa cuaca.
Baca juga:
BPPT lakukan rekayasa cuaca untuk mitigasi banjir Jabodetabek
BPPT siapkan 25 ton NaCl untuk rekayasa cuaca antisipasi hujan ekstrem
"Operasi akan dievaluasi pada hari Senin, 1 Maret 2021, bersama BNPB dan BMKG untuk menentukan apakah lanjut atau dihentikan berdasarkan masukan proyeksi cuaca ke depan," kata Kepala BPPT Hammam Riza di Jakarta, Minggu.
Hammam menjelaskan bahwa pada Minggu disiapkan bahan semai berupa 2,3 ton NaCl serta dua sorti penerbangan menggunakan pesawat CN-295 dan CASA-212 milik TNI Angkatan Udara untuk mendukung penerapan teknologi modifikasi cuaca (TMC) di wilayah Jabodetabek.
Teknologi modifikasi cuaca diterapkan untuk mengupayakan hujan turun sebelum awan hujan mencapai Jabodetabek sehingga intensitas hujan di wilayah tersebut berkurang dan tidak sampai menimbulkan banjir.
Sejak 21 Februari 2021 hingga 27 Februari 2021, sebanyak 22 ton NaCl ditebar menggunakan 13 sorti penerbangan dalam operasi rekayasa cuaca di wilayah Jabodetabek.
BPPT bekerja sama dengan TNI Angkatan Udara, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional dalam menjalankan operasi rekayasa cuaca.
Baca juga:
BPPT lakukan rekayasa cuaca untuk mitigasi banjir Jabodetabek
BPPT siapkan 25 ton NaCl untuk rekayasa cuaca antisipasi hujan ekstrem
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2021
Tags: