Menkes: Vaksin COVID 'buatan Taiwan' kemungkinan diluncurkan Juli
26 Februari 2021 21:24 WIB
Tentara bersiap untuk menyemprotkan disinfektan di Rumah Sakit Umum Taoyuan, tempat sekelompok infeksi virus corona (COVID-19) terdeteksi, di Taoyuan, Taiwan, Selasa (19/1/2021). REUTERS/Ann Wang/AW/sa. (REUTERS/ANN WANG)
Taipei (ANTARA) - Menteri Kesehatan Chen Shih-chung pada Jumat mengatakan bahwa Taiwan kemungkinan mulai meluncurkan vaksin COVID-19 buatan dalam negeri secepatnya pada Juli.
Wilayah tersebut masih menunggu kedatangan vaksin impor untuk memulai program imunisasi.
Taiwan berhasil mengendalikan pandemi dengan baik berkat pencegahan awal dan efektif, dengan kurang dari 40 kasus aktif. Namun hingga saat ini pihaknya belum menerima vaksin dari luar negeri.
Menteri Chen Shih-chung mengatakan kepada parlemen bahwa uji klinis pada manusia untuk dua vaksin COVID-19 berbeda, yang dikembangkan oleh Medigen Vaccine Biologics dan United Biomedical Inc Asia yang berbasis di Taiwan, telah dimulai.
"Jika semuanya berjalan mulus, maka kami bisa mulai memberikan vaksin lokal pada Juli," katanya tanpa informasi lebih lanjut.
Taiwan menyepakati kontak pembelian hampir 20 juta dosis vaksin, termasuk 10 juta dari AstraZeneca dan 4,76 juta dosis dari program berbagi vaksin global COVAX.
Wilayah itu juga mendapatkan lima juta dosis vaksin dari produsen AS Moderna dan pemerintah kini sedang berusaha untuk memberikan persetujuan penggunan darurat.
Pejabat keamanan mengungkapkan kekhawatiran mereka atas tawaran prioritas vaksin COVID-19 dari China kepada warga Taiwan, menganggapnya sebagai taktik untuk menggaet warga Taiwan.
China mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya dan belum menyerah menggunakan kekuatan untuk membawa Taiwan ke bawah kendali China.
Taiwan melarang vaksin impor buatan China dan para pejabat kerap membicarakan "risiko" kesehatan terkait vaksin COVID-19 asal China.
Sumber: Reuters Baca juga: Taiwan keluarkan izin darurat untuk vaksin COVID-19 AstraZeneca
Baca juga: Moderna teken perjanjian pasok vaksin COVID bagi Taiwan, Kolombia
Wilayah tersebut masih menunggu kedatangan vaksin impor untuk memulai program imunisasi.
Taiwan berhasil mengendalikan pandemi dengan baik berkat pencegahan awal dan efektif, dengan kurang dari 40 kasus aktif. Namun hingga saat ini pihaknya belum menerima vaksin dari luar negeri.
Menteri Chen Shih-chung mengatakan kepada parlemen bahwa uji klinis pada manusia untuk dua vaksin COVID-19 berbeda, yang dikembangkan oleh Medigen Vaccine Biologics dan United Biomedical Inc Asia yang berbasis di Taiwan, telah dimulai.
"Jika semuanya berjalan mulus, maka kami bisa mulai memberikan vaksin lokal pada Juli," katanya tanpa informasi lebih lanjut.
Taiwan menyepakati kontak pembelian hampir 20 juta dosis vaksin, termasuk 10 juta dari AstraZeneca dan 4,76 juta dosis dari program berbagi vaksin global COVAX.
Wilayah itu juga mendapatkan lima juta dosis vaksin dari produsen AS Moderna dan pemerintah kini sedang berusaha untuk memberikan persetujuan penggunan darurat.
Pejabat keamanan mengungkapkan kekhawatiran mereka atas tawaran prioritas vaksin COVID-19 dari China kepada warga Taiwan, menganggapnya sebagai taktik untuk menggaet warga Taiwan.
China mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya dan belum menyerah menggunakan kekuatan untuk membawa Taiwan ke bawah kendali China.
Taiwan melarang vaksin impor buatan China dan para pejabat kerap membicarakan "risiko" kesehatan terkait vaksin COVID-19 asal China.
Sumber: Reuters Baca juga: Taiwan keluarkan izin darurat untuk vaksin COVID-19 AstraZeneca
Baca juga: Moderna teken perjanjian pasok vaksin COVID bagi Taiwan, Kolombia
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021
Tags: