Jakarta (ANTARA) - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, tren keberlanjutan global yang juga mencakup industri fesyen adalah sebuah keharusan, dan dia berharap para perancang dan masyarakat umum Indonesia kian mengenal, peduli, serta menyadari pentingnya fesyen berkelanjutan sebagai gaya hidup.

"Industri fesyen Indonesia punya potensi jadi pelaku utama fesyen berkelanjutan," kata Teten saat membuka pagelaran virtual "Sustainability & Charity Event" perancang Ali Charisma, Jumat.

Dia mengatakan, bahan-bahan alami bisa diproduksi di Indonesia menjadi viscose hingga rayon yang punya kandungan dalam negeri 100 persen. Dengan demikian, pelaku usaha fesyen bisa mendapatkan bahan baku secara murah dan mudah karena diproduksi sendiri di Tanah Air.

Baca juga: Lima tips sukses beradaptasi di tengah pandemi ala Ria Miranda

Teten mengatakan, perlu ada pusat-pusat penyediaan bahan baku produksi di Indonesia, baik daring maupun luring, untuk mempermudah pelaku usaha fesyen.

Industri fesyen adalah salah satu sektor yang berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional, lanjut Teten. Meski terpukul oleh pandemi COVID-19, industri fesyen bisa beradaptasi dan bertahan karena para pengusaha di dalamnya terus mengeksplorasi kebutuhan masyarakat, salah satunya membuat pakaian untuk beraktivitas di rumah hingga kebutuhan Alat Pelindung Diri.

"UMKM industri fesyen merupakan salah satu tulang punggung ekonomi nasional," kata Teten, yang selanjutnya menegaskan bahwa mempersiapkan sektor fesyen agar jadi lebih kuat sama dengan mempersiapkan ekonomi nasional yang lebih tangguh.

Dia mengingatkan bahwa pandemi masih belum usai sehingga kemampuan para pelaku fesyen untuk beradaptasi dan bertransformasi adalah hal mutlak.

Baca juga: Perancang Ali Charisma donasi 1.000 busana

"Saya mengajak rekan-rekan pelaku usaha fashion juga asosiasi industri fesyen agar kita tetap terus perkuat sinergi dan kolaborasi dalam mengembangkan UMKM fesyen," tutup Teten.

Perancang Ali Charisma meyakini fesyen berkelanjutan adalah konsep yang penting untuk masa depan. Bukan sekadar untuk branding, tapi juga ia percaya itu bermanfaat baik untuk manusia, alam hingga bisnis ke depan. Sebab, semakin banyak konsumen yang menaruh minat pada produk fesyen berkelanjutan, begitu juga permintaan di Indonesia dan global yang semakin besar.

Atas alasan itu pula dia berpikir koleksi-koleksi busananya yang selama ini ada di workshop akan lebih bermanfaat bila digunakan oleh orang lain.

"Akhirnya saya putuskan koleksi ini lebih bermanfaat bila digunakan teman-teman semua," kata National Chairman Indonesian Fashion Chamber (IFC) periode 2015-2023.

Baca juga: Indonesian Fashion Chamber akan buat koperasi

Ali Charisma akan menyumbangkan lebih dari 1000 busana dari koleksi fashion show rancangannya, mulai dari busana kasual hingga gaun pernikahan.

Seluruh koleksi ini bisa dimiliki secara gratis oleh khalayak luas. Dia juga mengajak orang-orang yang ingin turut berbuat baik, membantu anak-anak yang memerlukan bantuan pakaian sekolah di daerah terpencil Indonesia, untuk mendonasikan minimal 10 persen dari nilai baju yang diinginkan lewat BenihBaik.com.

Fesyen berkelanjutan merupakan prinsip sebagai produsen maupun konsumen yang mengedepankan kepedulian terhadap lingkungan dan kemanusiaan.

Ali tetap berkarya selama pandemi, lewat Acharisma By Ali Charisma, yaitu second line ready to wear untuk kategori urban wear hingga resort wear yang mengusung konsep sustainable fashion menggunakan bahan-bahan natural, salah satunya material viscose buatan Indonesia dan zero waste.

"Menjalani bisnis fesyen sesuai konsep sustainable fashion kini menjadi komitmen saya untuk keberlanjutan kehidupan di masa mendatang," katanya.

Selain peragaan busana, acara ditayangkan secara live streaming pada tanggal 26 hingga 28 Februari 2021, menampilkan juga bincang-bincang “Sustainable Fashion Talk” bersama Basrie Kamba, Direktur Asia Pacific Rayon (APR), Melinda Babyanna, Founder the Bespoke Fashion (TBF) Consultant, Tjok Istri Ratna C.S, S Ketua Prodi Desain Mode FSRD Institut Seni Indonesia Denpasar, Shari Semesta, Founder IMAJI Studio dan Happy Salma, pesohor yang konsisten menjalani konsep ramah lingkungan.

Baca juga: Fesyen busana muslim berkembang di tengah pandemi

Baca juga: Konsisten dan inovasi kunci pelaku fesyen bertahan selama pandemi