Satgas: Peran komunitas sangat penting dalam mendukung PPKM Mikro
26 Februari 2021 16:06 WIB
Tangkapan layar - Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 dr. Sony Harry B Harmadi berbicara dalam konferensi pers Satgas COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (26/2/2021). ANTARA/Katriana/am.
Jakarta (ANTARA) - Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 dr. Sony Harry B Harmadi menilai peran komunitas sangat penting dalam mendukung Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro.
"Bahwa di dalam rangka membangun ketahanan kesehatan masyarakat, yang menjadi garda terdepan untuk mengakhiri pandemi adalah masyarakat itu sendiri," kata Sonny dalam konferensi pers Satgas COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Jumat.
Oleh karena itu, kesuksesan PPKM skala mikro di level desa atau kelurahan sangat tergantung pada kekompakan dari komunitas masyarakat yang ada di dalam lingkungan itu sendiri.
Dengan penerapan PPKM mikro di skala terkecil, setiap komunitas bisa mengidentifikasi sendiri masalah-masalah yang terjadi di lingkungan sekitar mereka.
Baca juga: Satgas: Hunian rumah sakit darurat COVID-19 mulai berkurang
Sehingga melalui identifikasi masalah tersebut, mereka lebih lanjut dapat memusyawarahkan upaya-upaya yang perlu diambil di dalam tindakan pencegahan dan penanganan kasus COVID-19.
Dengan penerapan PPKM skala mikro, pemerintah pada dasarnya memberikan kewenangan kepada kepala desa maupun lurah dan tingkat yang lebih kecil lagi untuk mengambil strategi yang diperlukan guna mengatasi dampak COVID-19 sesuai dengan kapasitas yang ada di daerah itu.
"Lalu juga, (dengan PPKM Mikro) mereka juga bisa mengidentifikasi sendiri kemungkinan faktor penyebab, melindungi komunitasnya sendiri, melakukan tindakan-tindakan yang dibutuhkan, keputusan yang dibutuhkan. Apabila misalkan teridentifikasi ada yang positif, maka kemudian ada yang perlu ditingkatkan kepatuhannya. Karena disiplin kolektif itu jauh lebih penting daripada disiplin individu," katanya.
Oleh karena itu, ia menilai penerapan PPKM itu sebenarnya sudah sangat tepat diupayakan di tingkat mikro karena setiap permasalahan dalam penanganan COVID-19 akan lebih mudah teridentifikasi dan dipecahkan dengan prinsip gotong royong yang memang sudah menjadi prinsip warga desa.
"Di level ini kalau seluruh RT/RW dan desa ini masyarakat bisa dari, oleh dan untuk mereka, sesuai potensi kemampuan mereka untuk mengawasi komunitasnya sendiri, melaksanakan fungsi pencegahan. Tentu secara agregat kita akan memperoleh hasil yang sangat baik," demikian kata Sonny lebih lanjut.
Baca juga: Satgas: Gunakan kantong ketimbang kalung tali untuk simpan masker
Baca juga: Satgas COVID-19: Keluarga tangguh kunci kesehatan jiwa
"Bahwa di dalam rangka membangun ketahanan kesehatan masyarakat, yang menjadi garda terdepan untuk mengakhiri pandemi adalah masyarakat itu sendiri," kata Sonny dalam konferensi pers Satgas COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Jumat.
Oleh karena itu, kesuksesan PPKM skala mikro di level desa atau kelurahan sangat tergantung pada kekompakan dari komunitas masyarakat yang ada di dalam lingkungan itu sendiri.
Dengan penerapan PPKM mikro di skala terkecil, setiap komunitas bisa mengidentifikasi sendiri masalah-masalah yang terjadi di lingkungan sekitar mereka.
Baca juga: Satgas: Hunian rumah sakit darurat COVID-19 mulai berkurang
Sehingga melalui identifikasi masalah tersebut, mereka lebih lanjut dapat memusyawarahkan upaya-upaya yang perlu diambil di dalam tindakan pencegahan dan penanganan kasus COVID-19.
Dengan penerapan PPKM skala mikro, pemerintah pada dasarnya memberikan kewenangan kepada kepala desa maupun lurah dan tingkat yang lebih kecil lagi untuk mengambil strategi yang diperlukan guna mengatasi dampak COVID-19 sesuai dengan kapasitas yang ada di daerah itu.
"Lalu juga, (dengan PPKM Mikro) mereka juga bisa mengidentifikasi sendiri kemungkinan faktor penyebab, melindungi komunitasnya sendiri, melakukan tindakan-tindakan yang dibutuhkan, keputusan yang dibutuhkan. Apabila misalkan teridentifikasi ada yang positif, maka kemudian ada yang perlu ditingkatkan kepatuhannya. Karena disiplin kolektif itu jauh lebih penting daripada disiplin individu," katanya.
Oleh karena itu, ia menilai penerapan PPKM itu sebenarnya sudah sangat tepat diupayakan di tingkat mikro karena setiap permasalahan dalam penanganan COVID-19 akan lebih mudah teridentifikasi dan dipecahkan dengan prinsip gotong royong yang memang sudah menjadi prinsip warga desa.
"Di level ini kalau seluruh RT/RW dan desa ini masyarakat bisa dari, oleh dan untuk mereka, sesuai potensi kemampuan mereka untuk mengawasi komunitasnya sendiri, melaksanakan fungsi pencegahan. Tentu secara agregat kita akan memperoleh hasil yang sangat baik," demikian kata Sonny lebih lanjut.
Baca juga: Satgas: Gunakan kantong ketimbang kalung tali untuk simpan masker
Baca juga: Satgas COVID-19: Keluarga tangguh kunci kesehatan jiwa
Pewarta: Katriana
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021
Tags: