Sentimen bervariasi, IHSG akhir pekan cenderung terkoreksi
26 Februari 2021 10:04 WIB
Layar monitor menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan saham di Jakarta, Jumat (6/11/2020). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/wsj.
Jakarta (ANTARA) - Pergerakan Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir pekan ini cenderung mengalami koreksi di tengah sentimen yang bervariasi.
IHSG dibuka dibuka melemah 43,32 poin atau 0,69 persen ke posisi 6.246,31. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 12,07 persen (1,27 persen) menjadi 940,46.
"IHSG diperkirakan bergerak cenderung terkoreksi pada perdagangan hari ini, Jumat, di tengah bauran dari katalis bagi pasar saham BEI seperti kekhawatiran inflasi dan yield obligasi AS yang naik, fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hingga indeks eksternal yang tertekan," papar Kepala Riset Valbury Sekuritas Indonesia di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Wall Street dibuka lebih rendah karena imbal hasil obligasi naik
Ia menyampaikan bahwa yield obligasi Indonesia mengikuti tren peningkatan obligasi global terutama AS, kondisi itu membuat investor khawatir perbankan cenderung menyalurkan DPK ke obligasi ketimbang pendapatan bunga dari kredit di tengah ketidakpastian yang masih tinggi dan resiko yang meningkat.
"Bank Indonesia telah menurunkan suku bunga yang diharapkan dapat mendorong permintaan kredit dan selanjutnya dapat mempercepat pemulihan ekonomi," katanya.
Di sisi lain, lanjut dia, IHSG masih dibatasi oleh kekhawatiran mutasi virus COVID-19 yang dapat memperlambat pemerintah untuk keluar dari pandemi.
"Hingga saat ini mutasi tersebut masih belum terdeteksi di Indonesia karena keterbatasan surveillance," katanya.
Sementara itu, pergerakan bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei melemah 707,20 poin atau 2,34 persen ke 29.461,06, Indeks Hang Seng turun 685,38 poin atau 2,28 persen ke 29.388,78, dan Indeks Straits Times melemah 36,56 poin atau 1,23 persen ke 2.936,98.
Baca juga: Saham Tokyo naik setelah dukungan Fed mengangkat Wall Street
Baca juga: IHSG Kamis sore ditutup menguat, terkerek naiknya bursa saham Asia
IHSG dibuka dibuka melemah 43,32 poin atau 0,69 persen ke posisi 6.246,31. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 12,07 persen (1,27 persen) menjadi 940,46.
"IHSG diperkirakan bergerak cenderung terkoreksi pada perdagangan hari ini, Jumat, di tengah bauran dari katalis bagi pasar saham BEI seperti kekhawatiran inflasi dan yield obligasi AS yang naik, fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hingga indeks eksternal yang tertekan," papar Kepala Riset Valbury Sekuritas Indonesia di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Wall Street dibuka lebih rendah karena imbal hasil obligasi naik
Ia menyampaikan bahwa yield obligasi Indonesia mengikuti tren peningkatan obligasi global terutama AS, kondisi itu membuat investor khawatir perbankan cenderung menyalurkan DPK ke obligasi ketimbang pendapatan bunga dari kredit di tengah ketidakpastian yang masih tinggi dan resiko yang meningkat.
"Bank Indonesia telah menurunkan suku bunga yang diharapkan dapat mendorong permintaan kredit dan selanjutnya dapat mempercepat pemulihan ekonomi," katanya.
Di sisi lain, lanjut dia, IHSG masih dibatasi oleh kekhawatiran mutasi virus COVID-19 yang dapat memperlambat pemerintah untuk keluar dari pandemi.
"Hingga saat ini mutasi tersebut masih belum terdeteksi di Indonesia karena keterbatasan surveillance," katanya.
Sementara itu, pergerakan bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei melemah 707,20 poin atau 2,34 persen ke 29.461,06, Indeks Hang Seng turun 685,38 poin atau 2,28 persen ke 29.388,78, dan Indeks Straits Times melemah 36,56 poin atau 1,23 persen ke 2.936,98.
Baca juga: Saham Tokyo naik setelah dukungan Fed mengangkat Wall Street
Baca juga: IHSG Kamis sore ditutup menguat, terkerek naiknya bursa saham Asia
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: