Ternate (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda) Maluku Utara (Malut) mengharapkan prosesi pelantikan empat pasangan calon kepala daerah terpilih di daerah ini yang berlangsung di Sofifi, Jumat, hasil Pemilihan Kepala Daerah 9 Desember 2020 untuk mengutamakan protokol kesehatan (prokes), guna menghindari penyebaran COVID-19.

"Pelantikan empat kepala daerah dalam suasana COVID-19, tentunya harus mengutamakan prokes guna menghindari penyebaran COVID-19," kata Kabid Humas Polda Malut Kombes Pol Adip Rodjikan, di Ternate, Jumat.

Menurut dia, Polda Malut telah melakukan pemetaan tingkat kerawanan, terutama pada pelantikan secara langsung guna menghindari terjadinya kerumunan massa, dan Polda Malut akan melakukan pengamanan serta pengawalan secara ketat.

Untuk itu, dirinya berpesan kepada simpatisan dan pendukung pasangan calon bupati-wakil bupati dan wali kota-wakil wali kota terpilih yang akan mengikuti proses pelantikan untuk terus mengutamakan prokes dan tidak terlalu euforia berlebihan, meskipun dalam prosesi pelantikan juga dibatasi undangannya.

Empat pasangan calon kepala daerah terpilih yang akan dilantik Gubernur Malut tersebut, masing-masing pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota terpilih Tidore Kepulauan (Tikep) Capt Ali Ibrahim dan Muhammad Senen, calon Bupati dan Wakil Bupati terpilih Pulau Taliabu Aliong Mus dan Ramli, calon Bupati dan Wakil Bupati terpilih Halmahera Timur (Haltim) Ubaid Yakub dan Anjas Taher serta calon Bupati dan Wakil Bupati terpilih Halmahera Barat (Halbar) James Uang dan Djufri Muhammad.

Selain itu, dalam pengamanan tersebut, akan disesuaikan dengan kondisi dan jumlah personelnya sesuai kebutuhan.

Dia menambahkan, pengamanan menggunakan pola terbuka maupun tertutup sudah disiapkan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, dan personel kepolisian akan ditempatkan di gerbang hingga depan Kantor Gubernur Malut di Sofifi.
Baca juga: KPU rilis hasil pilkada delapan kabupaten/kota
Baca juga: Pemprov Malut: Pengukuhan lima Pjs bupati/wali kota sesuai mekanisme