Wapres dorong akademisi berinovasi hadapi disrupsi informasi pandemi
26 Februari 2021 06:12 WIB
Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menyampaikan pidato penutupan pada The International Conference Tackling the COVID-19 Pandemic: Health, Economics, Diplomacy and Social Perspective secara daring, Kamis (25/2/2021) petang. ANTARA/HO-Asdep KIP Setwapres.
Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mendorong seluruh akademisi, khususnya di perguruan tinggi negeri, untuk berinovasi dan mempersiapkan masyarakat dalam menghadapi disrupsi informasi di tengah pandemi COVID-19.
"Saya mengajak kalangan akademisi, termasuk para alumni Unpad, untuk menjadi pelopor dalam berinovasi dan membangun kesiapan masyarakat menghadapi disrupsi, khususnya yang dibawa oleh revolusi teknologi informasi," kata Wapres dalam keterangan yang diterima, di Jakarta, Jumat.
Masa pandemi COVID-19, lanjut Wapres, harus dapat dimanfaatkan sebagai titik awal kehidupan masyarakat menjelang normal baru, dimana kondisi tersebut tidak dapat dipisahkan dari perkembangan dan pemanfaatan teknologi informasi dalam kehidupan sehari-hari, katanya saat menutup The International Conference Tackling the COVID-19 Pandemic: Health, Economics, Diplomacy and Social Perspective secara daring, Kamis (25/2) petang.
Pembatasan gerak fisik selama pandemi COVID-19 telah memaksa masyarakat beradaptasi dengan menerapkan kebiasaan baru untuk tetap produktif, yang memanfaatkan perkembangan teknologi informasi.
"Peran teknologi informasi ini, oleh banyak ahli, diperkirakan akan semakin mendominasi berbagai kegiatan manusia pada masa setelah pandemi COVID-19," kata Wapres pula.
Selain itu, Wapres juga meminta para akademisi dapat terus menjalankan riset di tengah pandemi, khususnya yang berkaitan dengan penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional. Riset dan inovasi merupakan kunci untuk menuju Indonesia sebagai negara maju, sehingga kedua hal itu harus terus dikembangkan oleh perguruan tinggi.
"Saya juga berharap perguruan tinggi, akademisi, lembaga riset dan dunia industri terus melakukan inovasi-inovasi di berbagai bidang, khususnya dalam penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional," ujar Wapres lagi.
Baca juga: Wapres: Vaksinasi COVID-19 harus diperbanyak dan dipercepat
Baca juga: Wapres tak rasakan efek setelah divaksin COVID-19
"Saya mengajak kalangan akademisi, termasuk para alumni Unpad, untuk menjadi pelopor dalam berinovasi dan membangun kesiapan masyarakat menghadapi disrupsi, khususnya yang dibawa oleh revolusi teknologi informasi," kata Wapres dalam keterangan yang diterima, di Jakarta, Jumat.
Masa pandemi COVID-19, lanjut Wapres, harus dapat dimanfaatkan sebagai titik awal kehidupan masyarakat menjelang normal baru, dimana kondisi tersebut tidak dapat dipisahkan dari perkembangan dan pemanfaatan teknologi informasi dalam kehidupan sehari-hari, katanya saat menutup The International Conference Tackling the COVID-19 Pandemic: Health, Economics, Diplomacy and Social Perspective secara daring, Kamis (25/2) petang.
Pembatasan gerak fisik selama pandemi COVID-19 telah memaksa masyarakat beradaptasi dengan menerapkan kebiasaan baru untuk tetap produktif, yang memanfaatkan perkembangan teknologi informasi.
"Peran teknologi informasi ini, oleh banyak ahli, diperkirakan akan semakin mendominasi berbagai kegiatan manusia pada masa setelah pandemi COVID-19," kata Wapres pula.
Selain itu, Wapres juga meminta para akademisi dapat terus menjalankan riset di tengah pandemi, khususnya yang berkaitan dengan penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional. Riset dan inovasi merupakan kunci untuk menuju Indonesia sebagai negara maju, sehingga kedua hal itu harus terus dikembangkan oleh perguruan tinggi.
"Saya juga berharap perguruan tinggi, akademisi, lembaga riset dan dunia industri terus melakukan inovasi-inovasi di berbagai bidang, khususnya dalam penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional," ujar Wapres lagi.
Baca juga: Wapres: Vaksinasi COVID-19 harus diperbanyak dan dipercepat
Baca juga: Wapres tak rasakan efek setelah divaksin COVID-19
Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2021
Tags: