Laporan dari Kuala Lumpur
Malaysia membuka kembali aktivitas MICE
25 Februari 2021 19:51 WIB
Pasukan operasi pematuhan dari Polisi Diraja Malaysia (PDRM) dengan didukung tentara melakukan blokade jalan (road block) di Jalan Kuching, Kuala Lumpur, Rabu (10/2/2021), dalam rangka membendung COVID-19. Sehari sebelumnya pasukan sudah menahan 151 orang yang melakukan perjalanan melintas negeri/provinsi tanpa izin. ANTARA Foto/Agus Setiawan
Kuala Lumpur (ANTARA) - Pemerintah Malaysia membuka kembali aktivitas meetings (pertemuan), incentives (insentif), conferences (konferensi) and exhibitions (pameran) atau MICE di kawasan Perintah Kawalan Pergerakan Bersyarat (PKPB) dengan batas kehadiran tamu sebanyak 50 persen sesuai kapasitas tempat terkait.
"Semalam Kementerian Pelancongan, Seni Dan Budaya (MOTAC) menyampaikan bahwa hasil dari industri MICE pada 2020 menurun RM2,25 milyar (Rp 7,8 triliun) yaitu berkurang hingga 90 persen dibanding 2019 yang menyumbang sebanyak RM9, 25 milyar (Rp32,3 triliun) kepada ekonomi negara," ujar Menteri Pertahanan Malaysia, Ismail Sabri Yakoob di Putrajaya, Kamis.
Baca juga: Pendapatan sektor pariwisata di Langkawi menurun 80 persen
Baca juga: Sektor pariwisata Malaysia merugi Rp 153,6 triliun
Selain itu, ujar dia, lebih 5.000 pekerja industri ini telah kehilangan pekerjaan dan pemain industri ini berhadapan dengan situasi gulung tikar pada waktu dekat.
"Setelah bermusyawarah Majelis Keamanan Negara bersama Kementerian Kesehatan Malaysia pemerintah setuju untuk membenarkan aktivitas MICE serta musyawarah tatap muka di kawasan PKP dengan batas kehadiran 25 persen kapasitas tempat atau maksimal 250 orang," katanya.
Dia mengatakan operasional MICE akan berlaku mulai 5 Maret 2021.
"Musyawarah juga menyepakati memberikan kelonggaran kepada orang tua untuk melintas daerah dan negeri (provinsi) untuk mengantar anak ke sekolah atau asrama bagi sesi sekolah yang akan dimulai 1 Maret 2021," katanya.
Ismail mengatakan orang tua yang mengantar anak mereka tidak perlu mendapatkan izin dari kepolisian namun hanya perlu menunjukkan surat yang dikeluarkan oleh pihak sekolah ketika melalui blokade jalan raya.
Baca juga: Sejumlah agenda MICE di Kuala Lumpur dibatalkan
Baca juga: Sektor MICE kembali dibuka di Malaysia
"Semalam Kementerian Pelancongan, Seni Dan Budaya (MOTAC) menyampaikan bahwa hasil dari industri MICE pada 2020 menurun RM2,25 milyar (Rp 7,8 triliun) yaitu berkurang hingga 90 persen dibanding 2019 yang menyumbang sebanyak RM9, 25 milyar (Rp32,3 triliun) kepada ekonomi negara," ujar Menteri Pertahanan Malaysia, Ismail Sabri Yakoob di Putrajaya, Kamis.
Baca juga: Pendapatan sektor pariwisata di Langkawi menurun 80 persen
Baca juga: Sektor pariwisata Malaysia merugi Rp 153,6 triliun
Selain itu, ujar dia, lebih 5.000 pekerja industri ini telah kehilangan pekerjaan dan pemain industri ini berhadapan dengan situasi gulung tikar pada waktu dekat.
"Setelah bermusyawarah Majelis Keamanan Negara bersama Kementerian Kesehatan Malaysia pemerintah setuju untuk membenarkan aktivitas MICE serta musyawarah tatap muka di kawasan PKP dengan batas kehadiran 25 persen kapasitas tempat atau maksimal 250 orang," katanya.
Dia mengatakan operasional MICE akan berlaku mulai 5 Maret 2021.
"Musyawarah juga menyepakati memberikan kelonggaran kepada orang tua untuk melintas daerah dan negeri (provinsi) untuk mengantar anak ke sekolah atau asrama bagi sesi sekolah yang akan dimulai 1 Maret 2021," katanya.
Ismail mengatakan orang tua yang mengantar anak mereka tidak perlu mendapatkan izin dari kepolisian namun hanya perlu menunjukkan surat yang dikeluarkan oleh pihak sekolah ketika melalui blokade jalan raya.
Baca juga: Sejumlah agenda MICE di Kuala Lumpur dibatalkan
Baca juga: Sektor MICE kembali dibuka di Malaysia
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: