Jakarta (ANTARA) - Mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn.) Moeldoko mengaku tidak mengetahui perkembangan internal Partai Demokrat dalam 3 hingga 4 pekan belakangan.

Hal tersebut disampaikan Moeldoko saat dimintai tanggapannya atas pernyataan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menyebut dirinya akan merebut Partai Demokrat tanpa sepengetahuan Presiden Jokowi.

"Memang belum selesai Demokrat? Saya enggak ngikutin, ya. Begini, ya, saya selama ini bekerja. Berikutnya juga, kebetulan saya punya acara pernikahan putri saya yang terakhir sehingga 3 minggu terakhir saya sibuk urus itu, 4 minggu terakhir ini," kata Moeldoko di Jakarta, Kamis.

Baca juga: DPC Partai Demokrat Pacitan tak terpengaruh isu pengambilalihan paksa

Moeldoko berharap tidak ada pihak-pihak yang menekan dirinya mengenai hal tersebut.

"Janganlah menekan-nekan saya, saya diam. Jangan menekan. Saya ingin ingatkan semuanya, saya ingatkan, karena saya bisa, sangat mungkin melakukan, apa itu, langkah-langkah yang saya yakini," ujar Moeldoko yang juga Kepala Staf Kepresidenan itu.

Moeldoko menegaskan tidak mengetahui situasi yang terjadi.

Dikatakan pula bahwa dirinya memiliki hak dan dapat melakukan hal-hal yang diyakini.

Baca juga: Pilpres 2024, elektabilitas AHY dinilai masih di atas Moeldoko