BI menilai segmen rumah menengah masih jadi favorit publik pada 2021
24 Februari 2021 19:08 WIB
Dokumentasi - Pria menggembala hewan ternaknya di kawasan pembangunan properti di Cakung, Jakarta Timur, Kamis (6/10). FOTO ANTARA/Rosa Panggabean/ama/pri.
Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) menilai segmen rumah menengah masih akan menjadi properti favorit dan diminati oleh masyarakat pada 2021.
"Kami masih meyakini pada tahun 2021, segmen rumah menengah (22 sampai dengan 70 meter persegi) masih akan menjadi favorit bagi masyarakat," ujar Deputi Direktur Departemen Kebijakan Makroprudensial BI, Kurniawan Agung dalam seminar daring di Jakarta pada Rabu.
Menurut Agung, segmen properti hunian yang menjadi favorit konsumen selama tahun 2020, dari data laporan perbankan mengenai KPR memang segmen rumah menengah yang menjadi favorit.
Baca juga: Dongkrak sektor properti, REI usul diskon pajak
Alasannya karena yang masuk segmen rumah ini bukan hanya konsumen kelas menengah melainkan juga konsumen kelas atas pun ikut tertarik untuk masuk di segmen rumah menengah.
Pada umumnya ketertarikan konsumen kelas atas terhadap segmen rumah menengah untuk kepentingan investasi, membelikan rumah kedua bagi anaknya, dan sebagainya.
Saat Risiko kredit properti cenderung menurun di semester II tahun 2020, KPR rumah tapak tipe menengah (22 s.d. 70 m2) tumbuh meningkat di semester II tahun lalu, kendati demikian tipe lain masih terkontraksi.
Baca juga: BI: Prospek KPR semakin meningkat
"Pertumbuhan KPR rumah tapak segmen menengah ini pada kuartal kedua tahun 2020 sempat mencapai 5 persen kemudian pada kuartal keempat justru naik menjadi 7,1 persen. Jadi cukup menjanjikan untuk segmen rumah menengah ini," kata Kurniawan Agung.
Selain itu non performing loan (NPL) KPR rumah tapak segmen menengah ini juga cenderung membaik. NPL KPR rumah tapak untuk segmen menengah terakhir mencapai 2,2 persen pada Desember 2020.
"Permintaan segmen rumah menengah di kalangan Millenial sendiri kemungkinan masih akan cukup tinggi pada tahun ini," ujar Deputi Direktur Departemen Kebijakan Makroprudensial BI tersebut.
"Kami masih meyakini pada tahun 2021, segmen rumah menengah (22 sampai dengan 70 meter persegi) masih akan menjadi favorit bagi masyarakat," ujar Deputi Direktur Departemen Kebijakan Makroprudensial BI, Kurniawan Agung dalam seminar daring di Jakarta pada Rabu.
Menurut Agung, segmen properti hunian yang menjadi favorit konsumen selama tahun 2020, dari data laporan perbankan mengenai KPR memang segmen rumah menengah yang menjadi favorit.
Baca juga: Dongkrak sektor properti, REI usul diskon pajak
Alasannya karena yang masuk segmen rumah ini bukan hanya konsumen kelas menengah melainkan juga konsumen kelas atas pun ikut tertarik untuk masuk di segmen rumah menengah.
Pada umumnya ketertarikan konsumen kelas atas terhadap segmen rumah menengah untuk kepentingan investasi, membelikan rumah kedua bagi anaknya, dan sebagainya.
Saat Risiko kredit properti cenderung menurun di semester II tahun 2020, KPR rumah tapak tipe menengah (22 s.d. 70 m2) tumbuh meningkat di semester II tahun lalu, kendati demikian tipe lain masih terkontraksi.
Baca juga: BI: Prospek KPR semakin meningkat
"Pertumbuhan KPR rumah tapak segmen menengah ini pada kuartal kedua tahun 2020 sempat mencapai 5 persen kemudian pada kuartal keempat justru naik menjadi 7,1 persen. Jadi cukup menjanjikan untuk segmen rumah menengah ini," kata Kurniawan Agung.
Selain itu non performing loan (NPL) KPR rumah tapak segmen menengah ini juga cenderung membaik. NPL KPR rumah tapak untuk segmen menengah terakhir mencapai 2,2 persen pada Desember 2020.
"Permintaan segmen rumah menengah di kalangan Millenial sendiri kemungkinan masih akan cukup tinggi pada tahun ini," ujar Deputi Direktur Departemen Kebijakan Makroprudensial BI tersebut.
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: