P2G minta pemerintah libatkan organisasi guru dalam vaksinasi
24 Februari 2021 15:20 WIB
Presiden Joko Widodo berbincang dengan Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Prof Unifah Rosyidi (kiri) disaksikan mantan Mendikbud Wardiman Djojonegoro (dua kiri), Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (tengah), Mendikbud Nadiem Makarim (dua kanan) dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (tidak tampak) saat menyaksikan pemberian vaksinasi COVID-19 kepada guru dan tenaga pendidikan di SMA Negeri 70 Bulungan , Jakarta Selatan, Rabu (24/2/2021). ANTARA/HO-Biro Pers Setpres/Lukas/aa.
Jakarta (ANTARA) - Koordinator Nasional Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) Satriwan Salim meminta pemerintah untuk melibatkan organisasi guru dalam melakukan program vaksinasi.
“Hingga saat ini, masih ada guru yang belum mendapatkan informasi mengenai program vaksinasi. Mereka juga menanyakan bagaimana pendaftarannya dan bagaimana cara mendapatkan vaksinasi itu,” ujar Satriwan Salim saat dihubungi dari Jakarta, Rabu.
Oleh karena itu, lanjut dia, pemerintah perlu melibatkan organisasi guru agar para guru proaktif dalam melakukan vaksinasi. Hal itu mengingat jumlah guru di Tanah Air mencapai 3,2 juta jiwa dan ratusan ribu tenaga kependidikan.
“Jadi harus diperhatikan juga vaksinasi bagi tenaga kependidikan seperti pustakawan, staf TU sekolah, satpam, laboran, pramubakti, dan lainnya,” tambah Satriwan.
Baca juga: Presiden berharap pendidikan tatap muka bisa dilakukan semester II
Baca juga: Mendikbud: Pembelajaran tatap muka bisa dimulai setelah vaksinasi guru
Selain itu, juga perlu dipastikan bahwa semua pendidik dan tenaga pendidik di Tanah Air selesai divaksinasi hingga akhir Juni. Sehingga pembelajaran tatap muka dapat dilakukan pada tahun ajaran baru 2021/2022.
“Pembelajaran tatap muka harus tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Sudah divaksinasi bukan berati guru dan siswa aman dari COVID-19,” imbuh dia.
Pemerintah meluncurkan program vaksinasi bagi para pendidik dan tenaga kependidikan di SMAN 70 Jakarta, Rabu (24/2). Pemerintah menargetkan lima juta guru dan dosen divaksinasi hingga akhir Juni 2021. Pemerintah juga menargetkan dimulainya pembelajaran tatap muka pada tahun ajaran baru 2021/2022.
Baca juga: Presiden tinjau vaksinasi COVID-19 pada guru di SMAN 70 Jakarta
Baca juga: PGRI : Vaksinasi guru upaya percepat pembelajaran tatap muka
“Hingga saat ini, masih ada guru yang belum mendapatkan informasi mengenai program vaksinasi. Mereka juga menanyakan bagaimana pendaftarannya dan bagaimana cara mendapatkan vaksinasi itu,” ujar Satriwan Salim saat dihubungi dari Jakarta, Rabu.
Oleh karena itu, lanjut dia, pemerintah perlu melibatkan organisasi guru agar para guru proaktif dalam melakukan vaksinasi. Hal itu mengingat jumlah guru di Tanah Air mencapai 3,2 juta jiwa dan ratusan ribu tenaga kependidikan.
“Jadi harus diperhatikan juga vaksinasi bagi tenaga kependidikan seperti pustakawan, staf TU sekolah, satpam, laboran, pramubakti, dan lainnya,” tambah Satriwan.
Baca juga: Presiden berharap pendidikan tatap muka bisa dilakukan semester II
Baca juga: Mendikbud: Pembelajaran tatap muka bisa dimulai setelah vaksinasi guru
Selain itu, juga perlu dipastikan bahwa semua pendidik dan tenaga pendidik di Tanah Air selesai divaksinasi hingga akhir Juni. Sehingga pembelajaran tatap muka dapat dilakukan pada tahun ajaran baru 2021/2022.
“Pembelajaran tatap muka harus tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Sudah divaksinasi bukan berati guru dan siswa aman dari COVID-19,” imbuh dia.
Pemerintah meluncurkan program vaksinasi bagi para pendidik dan tenaga kependidikan di SMAN 70 Jakarta, Rabu (24/2). Pemerintah menargetkan lima juta guru dan dosen divaksinasi hingga akhir Juni 2021. Pemerintah juga menargetkan dimulainya pembelajaran tatap muka pada tahun ajaran baru 2021/2022.
Baca juga: Presiden tinjau vaksinasi COVID-19 pada guru di SMAN 70 Jakarta
Baca juga: PGRI : Vaksinasi guru upaya percepat pembelajaran tatap muka
Pewarta: Indriani
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021
Tags: