London (ANTARA) - Pemerintah Inggris menjanjikan paket dukungan 700 juta pound atau Rp13,9 triliun untuk membantu anak-anak di Inggris mengejar ketinggalan belajar karena pandemi COVID-19.
Pandemi COVID-19 telah menutup sekolah untuk sebagian besar siswa.
Sekolah dasar dan menengah bahasa Inggris ditutup untuk sebagian besar siswa mulai 5 Januari sebagai bagian dari tindakan penguncian.
Baca juga: Inggris luncurkan studi penyebaran virus corona di sekolah
Baca juga: Masyarakat Inggris bereaksi karena pemerintah tak liburkan sekolah
Sekolah dasar dan menengah bahasa Inggris akan dibuka kembali pada 8 Maret di bawah rencana yang diumumkan pada Senin oleh Perdana Menteri Boris Johnson.
Kementerian pendidikan mengatakan pada Rabu akan memperkenalkan 'Pemulihan Iuran' yang menargetkan siswa yang kurang beruntung, di samping langkah-langkah lain, di tengah kekhawatiran bahwa mereka dari latar belakang keluarga miskin telah tertinggal.
"Paket tindakan kami akan memberikan dukungan penting kepada anak-anak dan remaja yang paling membutuhkan, memastikan setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk memenuhi potensi mereka tidak peduli latar belakang mereka," kata Menteri Pendidikan Gavin Williamson.
Sumber : Reuters
Baca juga: Sekolah-sekolah di Inggris dibuka kembali untuk semester baru
Baca juga: PM Inggris minta sekolah dibuka kembali pada September
Kejar ketinggalan belajar, Inggris janjikan dana bantu anak-anak
24 Februari 2021 10:08 WIB
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengacungkan jarinya ketika ia ikut ambil bagian dalam kelas online saat ia mengunjungi Sekolah Sedgehill, di London, Inggris, Selasa (23/2/2021). ANTARA FOTO/Pool via Reuters-Jack /hp.
Penerjemah: Azis Kurmala
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: