Seoul (ANTARA) - Panel ahli pertama dari tiga kelompok pakar di Korea Selatan yang meninjau vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh Pfizer Inc dan BioNTech memberikan rekomendasi pada Selasa agar pemerintah menyetujui vaksin tersebut.

Panel farmasi nasional itu berencana untuk membuat rekomendasinya pada Jumat (26/2), hari yang sama ketika Korea Selatan akan memulai program imunisasi. Tapi, pemerintah akan menunggu panel ketiga, yang belum mengatakan kapan akan mencapai kesimpulan, sebelum memutuskan apakah akan memberikan persetujuan.

Individu berisiko tinggi, yang diprioritaskan pada awal kampanye vaksinasi, akan disuntik dengan vaksin yang dikembangkan oleh AstraZeneca dan Universitas Oxford.

Namun, sehari kemudian, Korea Selatan akan menggunakan 117.000 dosis vaksin Pfizer/BioNTech yang telah dipasok melalui COVAX, program berbagi vaksin virus corona internasional, tanpa perlu persetujuan akhir pemerintah.

Sekitar 55.000 petugas kesehatan di fasilitas perawatan COVID-19 akan menerima dosis pertama vaksin Pfizer/BioNTech pada Sabtu (27/2).

Panel pertama yang melaporkan vaksin Pfizer / BioNTech menyarankan bahwa vaksin itu harus diberikan kepada orang-orang yang berusia 16 tahun ke atas, dengan mempertimbangkan hasil uji coba global dan persetujuannya di beberapa negara lain.

Pfizer telah berjanji untuk menggandakan pasokan vaksinnya untuk Amerika Serikat pada pertengahan Maret dan meningkatkan ekspektasi produksi global untuk 2021 menjadi setidaknya dua miliar dosis.

Korea Selatan melaporkan 357 kasus baru virus corona pada Senin (22/2). Jumlah total infeksi sekarang mencapai 87.681, dengan jumlah kematian 1.573.

Sumber: Reuters

Baca juga: Dokter di Korsel ancam unjuk rasa, vaksinasi COVID bisa terganggu

Baca juga: Korea Selatan akan mulai gunakan vaksin Pfizer pada 27 Februari

Baca juga: PM Korea Selatan jamin keamanan vaksin AstraZeneca


Bandung siapkan sanksi bagi warga penolak vaksin