Solo, Jateng (ANTARA) - Sebanyak 10 finalis berlaga di Festival Dalang Cilik Kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah, yang diselenggarakan selama dua hari, yaitu pada Selasa (23/2) hingga Rabu (24/2) 2021.

Asisten Pemerintahan Pemerintah Kota Surakarta Kinkin Sulthanul Hakim pada pembukaan Festival Dalang Cilik di Dalem Joyokusuman Solo, Rabu, mengatakan kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya memperkuat Kota Solo sebagai kota budaya.

"Kita sepakat bahwa visi Surakarta mewujudkan Solo sebagai kota budaya yang maju, mandiri, dan sejahtera tetap harus diupayakan dari tahun ke tahun," katanya.

Menurut dia, situasi pandemi COVID-19 tidak mengurungkan niat Pemerintah Kota Surakarta untuk dapat mengembangkan, mengolah, dan menyebarluaskan seni budaya pedalangan ke kancah Indonesia bahkan ke belahan dunia yang lain karena wayang kulit juga sudah diakui sebagai warisan budaya dunia.

"Meneruskan budaya wayang kulit kepada generasi selanjutnya, ini tidak mudah, tetapi bukan berarti tidak dapat dilakukan. Dalam hal ini, kepedulian kita terhadap seni pedalangan harus terus ditingkatkan," katanya.

Menurut dia, tidak mungkin Solo sebagai kota budaya tanpa ada kesenian yang menggerakkan. Selain itu, kebudayaan tidak mungkin bergerak tanpa ada kesenian yang menggerakkan dan kesenian tidak dapat hidup tanpa ada pentas yang disajikan.

"Itu adalah tugas Pemkot dan seniman, termasuk kebudayaan bisa hidup dan berkembang ketika tumbuh tunas baru yang meneruskan," kata Kinkin Sulthanul Hakim.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kebudayaan Kota Surakarta Agus Santoso mengatakan pergelaran Festival Dalang Cilik tersebut untuk memajukan dan melestarikan Wayang Kulit Purwo sebagai khasanah kebudayaan daerah dalam menunjang kebudayaan nasional.

"Pada festival ini jumlah pendaftar ada 26 orang, namun hasil dari kurator yang lolos seleksi ada 10," katanya.

Ia mengatakan kurator sekaligus juri Festival Dalang Cilik Kota Surakarta 2021 berasal dari akademisi yaitu Dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta dan Akademi Seni Mangkunegaran (ASGA) serta dari dalang profesional.

"Setiap kategori akan dinilai dewan juri dan ditetapkan sebagai juara dalang mumpuni, dalang sabet, dalang catur, dalang nggendhingi, dan dalang sanggit. Harapannya melalui kegiatan ini seluruh finalis termotivasi mengembangkan bakat seni pedalangan mereka untuk pelestarian budaya yang tercermin pada wayang kulit," demikian Agus Santoso.

Baca juga: Lestarikan seni tradisional, Banyumas gelar festival dalang cilik

Baca juga: Rakha Triyawibawa, dalang cilik dari Jakarta

Baca juga: Festival dalang cilik diharapkan lahirkan pelestari budaya

Baca juga: Penampilan dalang cilik Indonesia pukau publik Finlandia