Tanjungpinang (ANTARA) - PT Bintan Alumina Indonesia (BAI) di Kawasan Ekonomi Khusus Galang Batang, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, akan melakukan ekspor perdana alumina ke Malaysia pada pertengahan tahun ini.
"Kami mulai ekspor alumina pada Juni atau Juli 2021. Ekspor perdana ke Malaysia," kata Direktur Utama PT BAI Santoni, di Tanjungpinang, Senin.
Ia mengatakan, PT BAI mulai membeli batu bauksit untuk diolah menjadi alumina pada Maret 2021. Perusahaan itu melirik bauksit lokal seperti dari Pulau Bintan, Lingga dan Karimun.
Namun terbuka kemungkinan bauksit dibeli dari sejumlah kawasan pertambangan di Kalimantan. Pada prinsipnya, kata dia, perusahaan hanya membeli bauksit yang legal.
Tahun ini, PT BAI menargetkan 1 juta ton untuk dikelola menjadi alumina.
"Kami akan memeriksa kelengkapan dokumen penjual bauksit, termasuk nanti kami minta surat dari Dinas ESDM setempat, dan surat keterangan asal barang," ujarnya.
Perusahaan dengan realisasi investasi lebih dari Rp13 triliun di-KEK Galang Batang, Bintan, itu belum melakukan ekspor ke perusahaan penerbangan Amerika Serikat karena produksi tahap awal dari pabrik pengelolaan hasil tambang (smelter) baru memproduksi alumina. Sementara kebutuhan perusahaan penerbangan Amerika Serikat itu adalah alumunium.
Untuk memproduksi alumunium, perusahaan harus meningkatkan kapasitas pabrik dan mesin ke tahap ketiga.
Jika Pemerintah Indonesia tertarik, alumina yang diproduksi PT BAI dapat ditingkatkan menjadi aluminium setelah dikelola perusahaan Inalum Medan. PT BAI dapat menyiapkan 50 persen alumina yang diproduksi untuk kepentingan perusahaan penerbangan dalam negeri.
"Selama ini Indonesia membeli dari Australia. Jika tertarik dengan hasil produksi perusahaan kami, tentu kami siap. Harganya tentu lebih murah," ujarnya.
Baca juga: PT BAI terpaksa tunda produksi alumina akibat pandemi
Baca juga: Pabrik alumina pertama di Kepri beroperasi awal 2021
Baca juga: Luhut dorong industri pengolahan bauksit, demi tekan impor
PT BAI mulai ekspor perdana alumina ke Malaysia pertengahan 2021
22 Februari 2021 20:07 WIB
Lokasi pabrik pengelolaan hasil tambang (smelter) PT Bintan Alumina Indonesia (BAI) di Galang Batang, Bintan, Kepri. ANTARA/Nikolas Panama
Pewarta: Nikolas Panama
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021
Tags: