Seoul (ANTARA) - Saham Korea Selatan jatuh pada Senin, setelah sempat bergerak di wilayah positif pada awal perdagangan, karena investor asing tetap melakukan penjualan net di pasar saham lokal untuk keempat hari perdagangan berturut-turut.

Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) merosot 27,87 poin atau 0,90 persen menjadi menetap di 3.079,75. Volume perdagangan mencapai 1,82 miliar saham senilai 18 triliun won (16,2 miliar dolar AS).

KOSPI mengawali perdagangan dengan 0,21 persen lebih tinggi dan memperpanjang kenaikan, menyentuh 3.140 poin di sesi pagi.

Baca juga: Saham Korsel dibuka lebih tinggi, Indeks KOSPI terangkat 0,87 persen

Ekspor Korea Selatan naik 16,7 persen dalam 20 hari pertama bulan Februari dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Indeks utama memangkas kenaikan dan turun karena investor institusional dan investor asing melepas saham masing-masing senilai 458 miliar won (412,6 juta dolar AS) dan 316 miliar won (284,7 juta dolar AS).

Asing terus menjadi penjual bersih selama empat hari perdagangan, memberikan tekanan pada saham domestik.

Pengamat pasar mengatakan lonjakan baru-baru ini dalam imbal hasil obligasi pemerintah global menyebabkan asing melepas aset berisiko.

Baca juga: IHSG awal pekan berpeluang naik, terkerek ekspektasi pemulihan ekonomi

Di antara saham-saham berkapitalisasi besar, yang turun melebihi jumlah yang menguat. Kilang minyak terbesar SK Innovation mundur 4,0 persen, dan produsen baterai isi ulang Samsung SDI merosot 4,0 persen. Mesin pencari yang paling banyak digunakan Naver tergelincir 2,9 persen, tetapi raksasa chip memori SK hynix naik 2,6 persen.

Indeks KOSDAQ atas saham berkapitalisasi kecil turun 10,82 poin, atau 1,12 persen, menjadi ditutup pada 954,29.

Mata uang lokal berakhir pada 1.110,4 won versus greenback, turun 4,5 won dari penutupan sebelumnya. Mata uang Korea Selatan terdepresiasi di tengah penjualan asing saham lokal.

Baca juga: Saham Australia ditutup turun, Indeks ASX 200 tergerus 0,19 persen