Banjir Bekasi, Menteri PUPR siapkan langkah darurat dan jangka panjang
21 Februari 2021 07:55 WIB
Foto udara tanggul yang rusak di perumahan Pondok Gede Permai, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (19/2/2021). Menurut data BPBD Kota Bekasi, banjir menggenangi wilayah tersebut pada pukul 12.00 WIB akibat kondisi tanggul kali Bekasi rusak. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/pras.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyiapkan langkah penanganan darurat dan jangka panjang terkait banjir yang melanda Kota Bekasi.
"Ada dua tindakan, pertama dalam satu tahun ini Kementerian PUPR tangani secara sistem sungai/kali Bekasi mulai dari pertemuan Sungai Cikeas dan Cileungsi sampai ke muara sungai Bekasi. Salah satu paketnya sudah terkontrak dan mulai dilaksanakan akhir Februari 2021 ini, Insya Allah 2 tahun selesai," ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Minggu.
Menteri Basuki menyatakan telah melakukan koordinasi yang intensif dengan Pemerintah Daerah (Pemda) Jawa Barat dan Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi untuk pelaksanaan normalisasi Kali Bekasi tersebut, utamanya terkait pembebasan lahan.
Baca juga: Banjir rendam 12 kecamatan di Kabupaten Bekasi
"Total panjang yang akan ditangani 33 km. Kami dari PUPR sudah membuat rencana sistemik menjadi tujuh paket," ujar Menteri Basuki.
Khusus penanganan darurat banjir di Perumahan Pondok Gede Permai, Kementerian PUPR akan menutup tanggul jebol sepanjang 60 meter dengan geobag yang diperkirakan sebanyak 700 buah.
Baca juga: Ikhtiar untuk Pondok Gede Permai
Baca juga: Pemkot Bekasi batal relokasi warga Pondok Gede Permai
"Saya minta 3 hari selesai pengisian geobag dan dipasang di sini, jadi kalau nanti surut sedikit langsung masuk tidak menunggu kering," ujar Menteri Basuki.
Banjir di Pondok Gede Permai terjadi lantaran jebolnya tanggul kali Bekasi yang berada di dekat perumahan akibat hujan deras yang terjadi pada Sabtu dini hari.
Tercatat setidaknya ada sekitar 700 keluarga yang terdampak banjir di perumahan tersebut dan saat ini tengah dilakukan evakuasi oleh Kepolisian bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Baca juga: 1.756 keluarga terdampak banjir di Bekasi
"Ada dua tindakan, pertama dalam satu tahun ini Kementerian PUPR tangani secara sistem sungai/kali Bekasi mulai dari pertemuan Sungai Cikeas dan Cileungsi sampai ke muara sungai Bekasi. Salah satu paketnya sudah terkontrak dan mulai dilaksanakan akhir Februari 2021 ini, Insya Allah 2 tahun selesai," ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Minggu.
Menteri Basuki menyatakan telah melakukan koordinasi yang intensif dengan Pemerintah Daerah (Pemda) Jawa Barat dan Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi untuk pelaksanaan normalisasi Kali Bekasi tersebut, utamanya terkait pembebasan lahan.
Baca juga: Banjir rendam 12 kecamatan di Kabupaten Bekasi
"Total panjang yang akan ditangani 33 km. Kami dari PUPR sudah membuat rencana sistemik menjadi tujuh paket," ujar Menteri Basuki.
Khusus penanganan darurat banjir di Perumahan Pondok Gede Permai, Kementerian PUPR akan menutup tanggul jebol sepanjang 60 meter dengan geobag yang diperkirakan sebanyak 700 buah.
Baca juga: Ikhtiar untuk Pondok Gede Permai
Baca juga: Pemkot Bekasi batal relokasi warga Pondok Gede Permai
"Saya minta 3 hari selesai pengisian geobag dan dipasang di sini, jadi kalau nanti surut sedikit langsung masuk tidak menunggu kering," ujar Menteri Basuki.
Banjir di Pondok Gede Permai terjadi lantaran jebolnya tanggul kali Bekasi yang berada di dekat perumahan akibat hujan deras yang terjadi pada Sabtu dini hari.
Tercatat setidaknya ada sekitar 700 keluarga yang terdampak banjir di perumahan tersebut dan saat ini tengah dilakukan evakuasi oleh Kepolisian bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Baca juga: 1.756 keluarga terdampak banjir di Bekasi
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021
Tags: