Dinkes: Keterisian tempat isolasi COVID-19 di Bantul capai 80 persen
20 Februari 2021 16:53 WIB
Selter Tangguh COVID-19 di gedung bekas Rumah Sakit (RS) Patmasuri Desa Panggungharjo, Sewon, Bantul, DIY (ANTARA/Hery Sidik)
Bantul (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menyatakan bahwa tingkat keterisian tempat isolasi mandiri warga positif COVID-19 yang disiapkan pemerintah setempat setiap hari rata-rata 80 persen dari kapasitas tempat tidur.
"Pasien yang keluar masuk rata-rata hampir imbang, jadi antara yang masuk dan sembuh hampir sama, kalau dalam penghitungan kami hampir 80 persen terisi terus," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Bantul Ninik Istitarini di Bantul, Sabtu.
Seperti tempat isolasi pasien COVID-19 di gedung bekas Rumah Sakit (RS) Patmasuri, dari kapasitas 55 tempat tidur, sekitar 40 sudah terisi, meskipun pada hari tersebut terdapat pasien yang keluar karena telah dinyatakan sembuh, namun juga ada pasien baru yang masuk.
"Jadi memang hampir penuh terus, sistemnya ada yang sembuh, ada yang masuk, misalnya pagi ada 33 orang, masuk delapan sehingga sore menjadi 41 orang, rata rata seperti itu. Jadi mereka yang sudah saatnya sembuh itu dipulangkan, akan diganti pasien baru kalau ada pasien baru," katanya.
Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Bantul bertambah 82 menjadi 7.325 orang
Baca juga: Menko PMK harap selter Muhammadiyah DIY jadi pesantren COVID-19
Begitu juga di tempat penampungan yang lainnya, yaitu di komplek gedung Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPSDMP) Niten di wilayah Sewon, dan di Semaul Desa Sumbermulyo, Bambanglipuro keterisian rata-rata 80 persen.
"Jadi mereka yang gejala ringan itu isolasi di tempat penampungan, kalau gejala berat sedikit ditampung di Rumah Sakit Lapangan Khusus COVID-19 (RSLKC), karena di sana dokternya banyak, namun walaupun di tempat penampungan, tetap di bawah pengawasan dokter RS lapangan," katanya.
Di penampungan di Niten dan Bambanglipuro sudah dimaksimalkan tempatnya, dalam arti sudah terpenuhi kebutuhan tempat tidurnya, tetapi di bekas RS Patmasuri masih bisa dikembangkan, asalkan ada pembenahan ruangan mengingat sudah lama tidak digunakan.
"Di Patmasuri di bangsal-bangsal perawatan sudah dipakai semua. hanya masih ada satu ruang yang di tengah. Tapi memang rusak agak berat, jadi butuh waktu untuk renovasi, dan itu ada dua lantai, dan kita lihat memang cukup berat rusaknya," katanya.
Data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Bantul menyebutkan total kasus positif per hari Jumat (19/2) berjumlah 7.325 orang, dengan dinyatakan sembuh 6.418 orang, sementara kasus meninggal berjumlah 219 orang, sehingga pasien positif yang masih isolasi berjumlah 688 orang.*
Baca juga: Menko PMK tinjau Selter COVID-19 PKU Muhammadiyah Bantul
Baca juga: PPKM di Bantul efektif turunkan jumlah pasien konfirmasi COVID-19
"Pasien yang keluar masuk rata-rata hampir imbang, jadi antara yang masuk dan sembuh hampir sama, kalau dalam penghitungan kami hampir 80 persen terisi terus," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Bantul Ninik Istitarini di Bantul, Sabtu.
Seperti tempat isolasi pasien COVID-19 di gedung bekas Rumah Sakit (RS) Patmasuri, dari kapasitas 55 tempat tidur, sekitar 40 sudah terisi, meskipun pada hari tersebut terdapat pasien yang keluar karena telah dinyatakan sembuh, namun juga ada pasien baru yang masuk.
"Jadi memang hampir penuh terus, sistemnya ada yang sembuh, ada yang masuk, misalnya pagi ada 33 orang, masuk delapan sehingga sore menjadi 41 orang, rata rata seperti itu. Jadi mereka yang sudah saatnya sembuh itu dipulangkan, akan diganti pasien baru kalau ada pasien baru," katanya.
Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Bantul bertambah 82 menjadi 7.325 orang
Baca juga: Menko PMK harap selter Muhammadiyah DIY jadi pesantren COVID-19
Begitu juga di tempat penampungan yang lainnya, yaitu di komplek gedung Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPSDMP) Niten di wilayah Sewon, dan di Semaul Desa Sumbermulyo, Bambanglipuro keterisian rata-rata 80 persen.
"Jadi mereka yang gejala ringan itu isolasi di tempat penampungan, kalau gejala berat sedikit ditampung di Rumah Sakit Lapangan Khusus COVID-19 (RSLKC), karena di sana dokternya banyak, namun walaupun di tempat penampungan, tetap di bawah pengawasan dokter RS lapangan," katanya.
Di penampungan di Niten dan Bambanglipuro sudah dimaksimalkan tempatnya, dalam arti sudah terpenuhi kebutuhan tempat tidurnya, tetapi di bekas RS Patmasuri masih bisa dikembangkan, asalkan ada pembenahan ruangan mengingat sudah lama tidak digunakan.
"Di Patmasuri di bangsal-bangsal perawatan sudah dipakai semua. hanya masih ada satu ruang yang di tengah. Tapi memang rusak agak berat, jadi butuh waktu untuk renovasi, dan itu ada dua lantai, dan kita lihat memang cukup berat rusaknya," katanya.
Data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Bantul menyebutkan total kasus positif per hari Jumat (19/2) berjumlah 7.325 orang, dengan dinyatakan sembuh 6.418 orang, sementara kasus meninggal berjumlah 219 orang, sehingga pasien positif yang masih isolasi berjumlah 688 orang.*
Baca juga: Menko PMK tinjau Selter COVID-19 PKU Muhammadiyah Bantul
Baca juga: PPKM di Bantul efektif turunkan jumlah pasien konfirmasi COVID-19
Pewarta: Hery Sidik
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021
Tags: