Setelah 13,8 juta dosis vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna diberikan pada penduduk AS, sebagian besar laporan mengindikasikan efek samping yang tidak serius, yang telah diprediksikan, seperti sakit kepala dan kelelahan. Berdasarkan data, tidak ada kematian yang dikaitkan dengan kedua vaksin tersebut.
CDC mengumpulkan data sejak 14 Desember 2020 sampai 13 Januari 2021, baik dari sistem pengawasan nasional untuk kejadian buruk yang sudah ada maupun dari sistem pemantauan keamanannya sendiri yang dibuat untuk vaksin COVID-19.
Selama periode itu, sistem pengawasan nasional mencatat 6.994 laporan kejadian buruk pascavaksinasi, dengan 90,8 persen laporan dimasukkan ke dalam kriteria tidak serius dan 9,2 persen sisanya masuk kategori serius.
Kasus langka anafilaksis, yakni reaksi alergi berat yang membutuhkan perhatian medis, dilaporkan saat kedua vaksin berada pada tingkat 4,5 kasus per satu juta dosis yang diberikan. Angka itu turun dari tingkat yang dilaporkan sebelumnya, yakni lima kasus per satu juta dosis yang disuntikkan.
"Penyedia layanan kesehatan dan penerima vaksin dapat diyakinkan soal keamanan vaksin COVID-19 Pfizer dan Moderna," kata CDC melalui Laporan Mingguan Morbiditas dan Mortalitas miliknya.
Total ada laporan soal 113 kematian, namun informasi yang tersedia --termasuk dari surat kematian dan laporan autopsi, tidak menemukan ada kaitan antara vaksinasi COVID-19 dan kematian, terang CDC.
Sumber: Reuters
Baca juga: Biden akan kunjungi pabrik Pfizer saat AS minta lebih banyak vaksin
Baca juga: Pemerintahan Trump dituding lakukan penipuan dalam penyediaan vaksin
Baca juga: Sudah 41,2 juta dosis vaksin COVID-19 disuntikkan di AS