Deltamas Solusindo bantu pengerjaan proyek PLTS komunal di NTT
19 Februari 2021 20:19 WIB
Dokumentasi - Pekerja membersihkan panel Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Selasa (2/2/2021). ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/foc.
Jakarta (ANTARA) - PT Deltamas Solusindo berkomitmen dengan PT PLN untuk membantu pengerjaan sekaligus memasok modul tenaga bagi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) komunal di Nusa Tenggara Timur.
Sales Marketing PT Deltamas Solusindo Karjono dalam pernyataan di Jakarta, Jumat, mengatakan kemitraan dengan PLN tersebut mencakup pasokan PhotoVoltaic Module merk SolarQuest sebagai sumber tenaga PLTS.
"Modul tenaga surya yang dibuat secara robotik itu telah bersertifikat internasional IEC 61215 dan 61730," katanya.
Ia mengatakan proyek ini juga merupakan proyek Engineering, Procurement and Construction (EPC) pertama perseroan dengan PLN pada program PLTS komunal bersistem offgrid.
Menurut rencana, pengerjaan Proyek PLTS komunal ini akan berlangsung selama delapan bulan dan diperkirakan selesai 21 Agustus 2021.
Sumber energi terbarukan yang menggunakan produk pabrikan lokal ini diproyeksikan mampu menerangi desa di wilayah Sumba Timur dan Sumba Tengah.
Asisten Manager Komunikasi PLN wilayah NTT Lidya Natalya mengatakan proyek PLTS komunal ini akan berlangsung di tiga lokasi dalam dua wilayah di NTT.
"PLTS komunal ini nantinya terdapat di 27 titik yang menyebar di wilayah kota dan kabupaten provinsi Nusa Tenggara Timur," katanya.
Sebelumnya, pemerintah menyatakan kehadiran PLTS merupakan opsi terbaik untuk mengejar target bauran energi baru dan terbarukan (EBT) sebesar 23 persen pada 2025 sekaligus mempercepat rasio elektrifikasi di Tanah Air.
Oleh karena itu, dalam strategi energi nasional untuk jangka menengah hingga 2035, PLTS akan mendapatkan prioritas utama dalam pengembangan energi melalui pemberian insentif khusus.
Baca juga: PLN targetkan 42 desa di NTT terlistriki dengan PLTS pada 2020
Baca juga: PLN NTT resmikan tiga PLTS untuk pulau-pulau kecil di Alor
Baca juga: Memanen cahaya matahari di bumi NTT demi target rasio elektrifikasi
Sales Marketing PT Deltamas Solusindo Karjono dalam pernyataan di Jakarta, Jumat, mengatakan kemitraan dengan PLN tersebut mencakup pasokan PhotoVoltaic Module merk SolarQuest sebagai sumber tenaga PLTS.
"Modul tenaga surya yang dibuat secara robotik itu telah bersertifikat internasional IEC 61215 dan 61730," katanya.
Ia mengatakan proyek ini juga merupakan proyek Engineering, Procurement and Construction (EPC) pertama perseroan dengan PLN pada program PLTS komunal bersistem offgrid.
Menurut rencana, pengerjaan Proyek PLTS komunal ini akan berlangsung selama delapan bulan dan diperkirakan selesai 21 Agustus 2021.
Sumber energi terbarukan yang menggunakan produk pabrikan lokal ini diproyeksikan mampu menerangi desa di wilayah Sumba Timur dan Sumba Tengah.
Asisten Manager Komunikasi PLN wilayah NTT Lidya Natalya mengatakan proyek PLTS komunal ini akan berlangsung di tiga lokasi dalam dua wilayah di NTT.
"PLTS komunal ini nantinya terdapat di 27 titik yang menyebar di wilayah kota dan kabupaten provinsi Nusa Tenggara Timur," katanya.
Sebelumnya, pemerintah menyatakan kehadiran PLTS merupakan opsi terbaik untuk mengejar target bauran energi baru dan terbarukan (EBT) sebesar 23 persen pada 2025 sekaligus mempercepat rasio elektrifikasi di Tanah Air.
Oleh karena itu, dalam strategi energi nasional untuk jangka menengah hingga 2035, PLTS akan mendapatkan prioritas utama dalam pengembangan energi melalui pemberian insentif khusus.
Baca juga: PLN targetkan 42 desa di NTT terlistriki dengan PLTS pada 2020
Baca juga: PLN NTT resmikan tiga PLTS untuk pulau-pulau kecil di Alor
Baca juga: Memanen cahaya matahari di bumi NTT demi target rasio elektrifikasi
Pewarta: Satyagraha
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021
Tags: