Progres konstruksi PLTGU Jawa 1 capai 94,5 persen
19 Februari 2021 19:51 WIB
Sejumlah pekerja menyelesaikan pengerjaan proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Jawa 1 berkapasitas 1.760 MW di Cilamaya, Karawang, Jawa Barat, Jumat (6/11/2019). ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar/pd.
Jakarta (ANTARA) - Plt Direktur Utama PT Jawa Satu Power (JSP) Indra Trigha menyatakan progres konstruksi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Jawa-1 telah mencapai 94,5 persen pada Januari 2021.
Indra mengatakan saat ini perkembangan konstruksi pembangkit sedang dalam tahap pre-commisioning dan direncanakan proyek IPP Jawa-1 akan mencapai tahap Commercial Operating Date (COD) pada Desember 2021.
“Proyek ini direncanakan akan mencapai tahap Commercial Operating Date (COD) pada Desember 2021 karena hingga akhir Januari lalu progres konstruksi sudah mencapai 94,5 persen,” katanya di Jakarta, Jumat.
Indra menuturkan pihaknya sedang menunggu kedatangan kapal Floating Storage and Regassification Unit (FSRU) Jawa Satu untuk mencapai target tersebut.
Ia menjelaskan saat ini kapal tengah bersandar di Terminal Liquefied Natural Gas (LNG) milik PT Badak LNG dan menjalani proses cooling down atau pendinginan untuk semua fasilitas regasifikasi dan tangki LNG.
"Kami harapkan kapal FSRU tersebut tiba di perairan Patimban pada 23 Februari 2021,” ujarnya.
Fasilitas pendukung PLTGU Jawa-1 lainnya adalah pembangunan Jaringan Transmisi atau Transmission Line (TL) yang membentang dari Kabupaten Karawang hingga Kabupaten Bekasi di lokasi Sub Stasiun (SS) atau Gardu Induk Cibatu.
“Pasca konstruksi selesai maka JSP dan PLN tengah melakukan proses energizer atau mengaliri jaringan transmisi yang sudah ada dengan listrik,” katanya.
Direktur Finance JSP Takeshi Minowa menambahkan pihaknya juga sedang menyiapkan tim operasi dan pemeliharaan atau operation and maintenance (O&M) dengan melakukan serangkaian pelatihan.
Minowa berharap pelatihan ini mampu menyiapkan SDM yang handal untuk mengoperasikan PLTGU.
Sementara itu, Asisten Deputi Kerjasama Ekonomi Asia Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Bobby C. Siagian mengatakan pembangunan pabrik setrum berkapasitas 1.760 megawatt (MW) ini menjadi bagian dari proyek ketenagalistrikan 35.000 MW.
“Kami selalu memonitor progress proyek strategis nasional termasuk PLTGU Jawa-1, terutama apabila ditemukan hal-hal yang mungkin menghambat kemajuan proyek,” tegasnya.
Sebagai informasi, proyek IPP Jawa-1 ini dimiliki oleh konsorsium PT Pertamina Power Indonesia, Marubeni, dan Sojitz dengan komposisi kepemilikan masing-masing PPI 40 persen, Marubeni 40 persen, dan Sojitz 20 persen.
Untuk menjalankan proyek terintegrasi ini dibentuk dua project company yaitu PT Jawa Satu Power (JSP) dan PT Jawa Satu Regas (JSR).
JSP bertanggung jawab untuk melakukan desain, konstruksi, mengoperasikan PLTGU Jawa-1, transmission line, substation serta switchyard facilities sedangkan JSR bertanggung jawab atas desain, konstruksi serta pengoperasian fasilitas FSRU.
Komposisi kepemilikan saham JSP mengikuti komposisi konsorsium IPP Jawa-1. Adapun komposisi kepemilikan saham JSR adalah PPI 26 persen, Marubeni 20 persen, Sojitz 10 persen, PT Humpuss Intermoda Transportasi 25 persen, dan Mitsui O.S.K Lines (MOL) 19 persen.
Baca juga: Optimis hadapi COVID-19, progres proyek PLTGU Jawa-1 capai 71 persen
Baca juga: JBIC tinjau progres proyek PLTGU Jawa-1 di Cilamaya
Baca juga: Dubes AS sambut baik proyek PLTGU Jawa-1
Indra mengatakan saat ini perkembangan konstruksi pembangkit sedang dalam tahap pre-commisioning dan direncanakan proyek IPP Jawa-1 akan mencapai tahap Commercial Operating Date (COD) pada Desember 2021.
“Proyek ini direncanakan akan mencapai tahap Commercial Operating Date (COD) pada Desember 2021 karena hingga akhir Januari lalu progres konstruksi sudah mencapai 94,5 persen,” katanya di Jakarta, Jumat.
Indra menuturkan pihaknya sedang menunggu kedatangan kapal Floating Storage and Regassification Unit (FSRU) Jawa Satu untuk mencapai target tersebut.
Ia menjelaskan saat ini kapal tengah bersandar di Terminal Liquefied Natural Gas (LNG) milik PT Badak LNG dan menjalani proses cooling down atau pendinginan untuk semua fasilitas regasifikasi dan tangki LNG.
"Kami harapkan kapal FSRU tersebut tiba di perairan Patimban pada 23 Februari 2021,” ujarnya.
Fasilitas pendukung PLTGU Jawa-1 lainnya adalah pembangunan Jaringan Transmisi atau Transmission Line (TL) yang membentang dari Kabupaten Karawang hingga Kabupaten Bekasi di lokasi Sub Stasiun (SS) atau Gardu Induk Cibatu.
“Pasca konstruksi selesai maka JSP dan PLN tengah melakukan proses energizer atau mengaliri jaringan transmisi yang sudah ada dengan listrik,” katanya.
Direktur Finance JSP Takeshi Minowa menambahkan pihaknya juga sedang menyiapkan tim operasi dan pemeliharaan atau operation and maintenance (O&M) dengan melakukan serangkaian pelatihan.
Minowa berharap pelatihan ini mampu menyiapkan SDM yang handal untuk mengoperasikan PLTGU.
Sementara itu, Asisten Deputi Kerjasama Ekonomi Asia Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Bobby C. Siagian mengatakan pembangunan pabrik setrum berkapasitas 1.760 megawatt (MW) ini menjadi bagian dari proyek ketenagalistrikan 35.000 MW.
“Kami selalu memonitor progress proyek strategis nasional termasuk PLTGU Jawa-1, terutama apabila ditemukan hal-hal yang mungkin menghambat kemajuan proyek,” tegasnya.
Sebagai informasi, proyek IPP Jawa-1 ini dimiliki oleh konsorsium PT Pertamina Power Indonesia, Marubeni, dan Sojitz dengan komposisi kepemilikan masing-masing PPI 40 persen, Marubeni 40 persen, dan Sojitz 20 persen.
Untuk menjalankan proyek terintegrasi ini dibentuk dua project company yaitu PT Jawa Satu Power (JSP) dan PT Jawa Satu Regas (JSR).
JSP bertanggung jawab untuk melakukan desain, konstruksi, mengoperasikan PLTGU Jawa-1, transmission line, substation serta switchyard facilities sedangkan JSR bertanggung jawab atas desain, konstruksi serta pengoperasian fasilitas FSRU.
Komposisi kepemilikan saham JSP mengikuti komposisi konsorsium IPP Jawa-1. Adapun komposisi kepemilikan saham JSR adalah PPI 26 persen, Marubeni 20 persen, Sojitz 10 persen, PT Humpuss Intermoda Transportasi 25 persen, dan Mitsui O.S.K Lines (MOL) 19 persen.
Baca juga: Optimis hadapi COVID-19, progres proyek PLTGU Jawa-1 capai 71 persen
Baca juga: JBIC tinjau progres proyek PLTGU Jawa-1 di Cilamaya
Baca juga: Dubes AS sambut baik proyek PLTGU Jawa-1
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021
Tags: