Selandia Baru suntik para vaksinator sebelum program massal dimulai
19 Februari 2021 15:46 WIB
Seorang warga memakai masker wajah duduk di halte bus di sebelah pedoman keselamatan yang dipasang sebagai tindakan pencegahan wabah COVID-19, di Auckland, Selandia Baru, (31/8/2020). ANTARA/REUTERS/Fiona Goodall/aa.
Sydney (ANTARA) - Otoritas Selandia Baru menyuntikkan vaksin COVID-19 buatan Pfizer-BioNTech kepada sekelompok petugas medis, Jumat, sebagai persiapan untuk menjalankan program vaksinasi massal mulai pekan ini.
Kelompok yang dipilih untuk uji vaksin tersebut merupakan vaksinator yang akan melakukan tugas memvaksin para petugas di perbatasan dan di fasilitas karantina mulai Sabtu (20/2).
Direktur Jenderal Kesehatan Ashley Bloomfield mengatakan bahwa vaksinasi awal ini memberikan kesempatan kepada vaksinator untuk menangani vaksin yang dikembangkan bersama oleh perusahaan farmasi asal Amerika Serikat dan Jerman itu--yang memerlukan penyimpanan di suhu amat rendah.
"Program percobaan kami di fasilitas karantina Auckland hari ini mengonfirmasi bawa proses dan sistem kami telah siap," kata Bloomfield.
Selandia Baru memprioritaskan sekitar 12.000 petugas di perbatasan dan pekerja Pengelolaan Isolasi dan Karantina (MIQ) sebagai penerima vaksin COVID-19.
Bloomfield menyebut program vaksinasi nasional untuk mencakup seluruh populasi yang berjumlah sedikit di bawah lima juta jiwa itu akan menghabiskan waktu satu tahun penuh.
Selandia Baru menjadi satu di antara sedikit negara yang berhasil mengendalikan pandemi di wilayahnya, dengan total infeksi COVID-19 sejauh ini kurang dari 2.500 kasus dan 26 kematian.
Baca juga: Selandia Baru berencana mulai vaksinasi pada 20 Februari
Baca juga: Selandia Baru akan vaksin COVID-19 orang berisiko tinggi
Baca juga: Selandia Baru izinkan vaksin COVID Pfizer-BioNTech
Kelompok yang dipilih untuk uji vaksin tersebut merupakan vaksinator yang akan melakukan tugas memvaksin para petugas di perbatasan dan di fasilitas karantina mulai Sabtu (20/2).
Direktur Jenderal Kesehatan Ashley Bloomfield mengatakan bahwa vaksinasi awal ini memberikan kesempatan kepada vaksinator untuk menangani vaksin yang dikembangkan bersama oleh perusahaan farmasi asal Amerika Serikat dan Jerman itu--yang memerlukan penyimpanan di suhu amat rendah.
"Program percobaan kami di fasilitas karantina Auckland hari ini mengonfirmasi bawa proses dan sistem kami telah siap," kata Bloomfield.
Selandia Baru memprioritaskan sekitar 12.000 petugas di perbatasan dan pekerja Pengelolaan Isolasi dan Karantina (MIQ) sebagai penerima vaksin COVID-19.
Bloomfield menyebut program vaksinasi nasional untuk mencakup seluruh populasi yang berjumlah sedikit di bawah lima juta jiwa itu akan menghabiskan waktu satu tahun penuh.
Selandia Baru menjadi satu di antara sedikit negara yang berhasil mengendalikan pandemi di wilayahnya, dengan total infeksi COVID-19 sejauh ini kurang dari 2.500 kasus dan 26 kematian.
Baca juga: Selandia Baru berencana mulai vaksinasi pada 20 Februari
Baca juga: Selandia Baru akan vaksin COVID-19 orang berisiko tinggi
Baca juga: Selandia Baru izinkan vaksin COVID Pfizer-BioNTech
Penerjemah: Suwanti
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021
Tags: