Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat diperkirakan terkoreksi sejalan dengan pelemahan bursa saham global.

Pada pukul 10.03 WIB rupiah melemah 48 poin atau 0,34 persen ke posisi Rp14.073 per dolar AS dari posisi penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.025 per dolar AS.

"Rupiah berpotensi tertekan hari ini terhadap dolar AS seiring dengan penurunan indeks saham global," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Jumat.

Baca juga: Saham Asia diperkirakan turun hari ini, setelah Wall Street jatuh

Baca juga: Wall Street ditutup jatuh, Indeks Dow Jones dan Nasdaq merosot


Selain itu, lanjut Ariston, kebijakan pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) juga membantu memberikan tekanan ke rupiah karena perbedaan imbal hasil (yield) dengan dolar AS kian menipis.

BI juga menurunkan angka prediksi pertumbuhan ekonomi 2021 karena kasus COVID-19 yang masih meninggi di Indonesia.

Baca juga: IHSG diperkirakan melemah lagi, seiring terkoreksinya bursa global

Baca juga: BI turunkan suku bunga acuan jadi 3,5 persen


"Positivity rate COVID-19 di Indonesia masih tergolong tinggi dan hal ini menambah tekanan ke rupiah," ujar Ariston.

Ariston memperkirakan rupiah pada hari ini akan bergerak di kisaran Rp14.000 per dolar AS hingga Rp14.050 per dolar AS.

Pada Kamis (19/2) lalu rupiah ditutup melemah 5 poin atau 0,04 persen ke posisi Rp14.025 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp14.020 per dolar AS.

Baca juga: Rupiah ditutup melemah 5 poin, usai suku bunga acuan BI turun